Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Indonesia Tawarkan Tiga Proyek Infrastruktur di KTT Jalur Sutera
23 Mei 2017 14:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia menawarkan tiga proyek kerja sama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) One Belt One Road (OBOR) atau KTT Jalur Sutera yang digelar di Beijing, China, pada 14-15 Mei 2017.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dalam pertemuan tersebut China menyiapkan investasi sekitar 3 triliun dolar AS untuk berinvestasi di mancanegara. Tiga proyek yang ditawarkan Indonesia, kata dia, adalah proyek infrastruktur.
"Mereka berikan tawaran banyak kerja sama dengan negara lain juga seperti Pakistan. Mereka dapat komitmen 60an miliar dolar AS, Malaysia hampir 30 miliar dolar AS, dan Filipina 24 miliar dolar AS," kata Luhut.
Adapun tiga proyek yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia yaitu meliputi wilayah Bitung Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, dan Sumatera Utara. Untuk Bitung, proyek yang ditawarkan seperti toll road, jalan kereta api, lapangan terbang, pelabuhan, listrik, dan properti area.
ADVERTISEMENT
"Kalau Bitung jadi (kerja sama) jalan Kereta Api bisa sampai ke Gorontalo. Satu area akan jadi satu kawasan sendiri dan akan kita buat nanti turis ke tempat lain. Misalnya ke Bunaken dan ke selatan pulau Wakatobi, jadi banyak lagi," kata Luhut di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Selasa (23/5).
Sementara untuk di wilayah Kalimantan Utara, Indonesia menawarkan kerja sama energi. Menurut Luhut, kawasan Kalimantan Utara memiliki potensi listrik sebesar 7.200 Mega Watt. Ia juga menyebutkan pemerintah ingin membuat smelter dan industrial part.
Luhut mengatakan, saat China mematok harga listri 10-12 sen per kwh. Namun, jika melakukan kerja sama dengan Indonesia, maka harganya bisa jauh lebih murah menjadi 4-5 sen per kwh. Hal ini tentu saja bisa mengurangi polusi.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah ketemu di OBOR, saya tinggal lagi 1,5 hari di Beijing. Saya ketemu Citic (perusahana no 5 di dunia), mereka bersedia organisir masuk ke sana karena mereka ada pengalaman di hidropower," ujarnya.
Selanjutnya adalah wilayah Sumatera Utara. Menurut Luhut proyek yang ada di Sumatera Utara meliputi Kuala Tanjung, Parapat, sampai Sibolga. Selain itu ada juga jalan yang terintegrasi ke Pekanbaru dan Duri Dumai.
"Kami juga minta China Construction Company, perusahaan yang besar juga akan konsorsium yang ngatur itu. Polanya hampir sama seperti investasi China di Morowali dimana itu b to b. Sehingga tidak akan mempengaruhi rasio utang, kita akan pertahankan rasio utang di bawah 3 persen dari GDP," jelasnya.
ADVERTISEMENT