Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
China Kurangi Waktu Karantina COVID-19 untuk Wisatawan Internasional Jadi 7 Hari
28 Juni 2022 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Karantina di fasilitas kesehatan berkurang menjadi tujuh hari dari 14 hari. Pemantauan di rumah pasien setelahnya juga dipotong menjadi tiga hari dari tujuh hari.
Pedoman kesehatan terbaru itu turut melonggarkan persyaratan karantina bagi kontak dekat orang-orang yang positif virus corona baru.
Keputusan itu merupakan pelonggaran signifikan dari Pemerintah China. Sebab, negara itu memberlakukan salah satu pembatasan COVID-19 paling ketat di dunia. Strategi tersebut telah menghalangi perjalanan masuk dan keluar dari negara itu sejak 2020.
China kemudian mulai melonggarkan pembatasan bagi pelancong lintas batas dalam beberapa bulan terakhir. Otoritas mengatakan, periode inkubasi varian Omicron yang lebih pendek memungkinkan penyesuaian periode karantina.
Beijing telah mengurangi periode karantina di fasilitas kesehatan pula dalam beberapa bulan ke belakang. Ibu kota tersebut memotong karantina menjadi 10 hari dari 14 hari.
China juga menghapus beberapa persyaratan tes COVID-19 sejak bulan lalu. Tetapi, kelonggaran itu berlaku bagi orang yang terbang dari negara-negara seperti Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Kami percaya bahwa pengumuman hari ini akan disambut baik oleh komunitas bisnis Amerika," ungkap perusahaan bisnis AS, Kamar Dagang Amerika (AmCham) di Shanghai, dikutip dari Reuters, Selasa (28/6/2022).
AmCham mengatakan, penyesuaian waktu karantina akan memudahkan perusahaan membawa stafnya ke China. Keputusan itu juga memudahkan kunjungan perusahaan China ke AS.
Pengumuman itu menyusul kabar baik dari Beijing dan Shanghai. Kedua kota itu tidak mendapati infeksi corona baru pada Selasa (28/6/2022).
Ini merupakan pertama kalinya kedua kota tersebut bersih dari corona secara bersamaan sejak akhir Februari 2022. Beijing dan Shanghai telah memerangi wabah itu sampai berbulan-bulan.
Ketua Partai Komunis Shanghai, Li Qiang, menyatakan kemenangan kotanya melawan COVID-19 pada Sabtu (25/6/2022). Namun, pihak berwenang berkukuh memberlakukan kebijakan ketat nol-COVID.
ADVERTISEMENT
"[Beijing akan] berjuang melawan wabah baru dari awal dan dengan kecepatan dan dengan tegas memutuskan saluran transmisi mereka," jelas Ketua Partai Komunis Beijing, Cai Qi.
Surat Kabar lokal, Beijing Daily, sempat mengutip Cai yang menyebut kota itu akan mempertahankan strateginya hingga lima tahun ke depan.
Tetapi, pihaknya kemudian menghapus pernyataan tersebut. Ketua Beijing Daily, Zhao Jingyun, menggambarkannya sebagai kesalahan. Meski begitu, publik tetap mengungkap kecurigaan.
"Tentu saja itu bukan kesalahan! Ini dimaksudkan untuk mengukur opini publik!" tulis seorang pengguna platform media sosial Weibo.