Coretan 'Masih Percaya Pejabat?' di Tembok SD di Yogyakarta Akhirnya Dihapus

30 Agustus 2021 19:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tembok SD Tukangan, Kota Yogyakarta telah bersih kembali setelah sebelumnya penuh coretan kritik kepada pemerintah.  Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tembok SD Tukangan, Kota Yogyakarta telah bersih kembali setelah sebelumnya penuh coretan kritik kepada pemerintah. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Tembok SD Tukangan Kota Yogyakarta menjadi sasaran corat-coretan kritik kepada pemerintah. Sejumlah tulisan seperti 'Bisnis Vaksin Nggak Malu?', 'Masih Percaya Pejabat?', 'Kill The Rich', 'Kritik Kok Dihapus', hingga 'Negara Takut Mural' tampak di sepanjang tembok pagar sekolah.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ada pula tulisan yang kurang pantas seperti tulisan f*ck you dan gambar yang tidak senonoh seperti gambar mirip alat kelamin.
Pantauan kumparan, pada Senin (30/8) petang, coretan-coretan di tembok tersebut telah hilang. Cat putih kini membalut tembok tersebut.
Tembok SD Tukangan, Kota Yogyakarta telah bersih kembali setelah sebelumnya penuh coretan kritik kepada pemerintah. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sebelumnya, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bahwa Satpol PP Kota Yogyakarta maupun Satpol PP DIY akan menghapus coretan tersebut.
"Tugasnya Satpol PP untuk membersihkan maupun mengawasi supaya tidak ada lagi," kata Aji saat ditemui di Kepatihan Pemda DIY, Senin (30/8) siang.
Aji sendiri menyayangkan coretan tersebut. Semestinya, bakat seni seperti mural disalurkan pada tempatnya, artinya tempat yang berizin. Selain itu muatan mural harusnya pesan moral kepada masyarakat.
"Lalu tempat yang dipakai, yang diizinkan. Kalau isi seperti itu, tidak senonoh dan bukan hal yang penting bagi masyarakat tidak boleh. Melanggar, paling tidak secara norma itu tidak diperbolehkan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan dengan gambar dengan muatan kurang sopan seperti itu justru kontraproduktif dengan isi pesan yang harusnya disampaikan.
Menyoal kritik, Aji menuturkan Pemda DIY terbuka jika ada kritik. Dia mempersilakan masyarakat yang akan mengkritik untuk menyampaikan langsung maupun melalui surat.
Kepala SD Tukangan, Sardi, sebelumnya juga menjelaskan bahwa dirinya prihatin dengan muatan mural yang mengandung gambar tak senonoh. Sebenarnya dia terbuka dengan karya seni, selama karya tersebut membangun.
"Kalau sebenarnya begini, soal corat-coret itu sebenarnya dianggap wajar, wajar itu dalam arti ini di sekitar lingkungan pendidikan ada toleransi (untuk karya). Tapi kalau seperti ini, ada yang tidak senonoh kami sangat prihatin," kata Sardi, Senin (30/8).