Corona di Secapa dan Pusdikpom TNI AD, Jaga Jarak Jadi Tantangan di Asrama

12 Juli 2020 9:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Virus corona yang menyasar ribuan siswa dan pelatih di sekolah calon perwira (Secapa TNI AD) dan Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom TNI AD) di Bandung, Jawa Barat, menjadi sorotan publik. Lemahnya protokol kesehatan seperti memakai masker dan jaga jarak menjadi salah satu faktor tersulit diterapkan di sekolah asrama.
ADVERTISEMENT
"Kami prihatin dengan keadaan ini. Ini memang menjadi kekhawatiran bahwa masyarakat mulai berkurang kedisiplinannya dalam memakai masker dan menjalankan protokol kesehatan (corona) lainnya," kata Anggota Komisi I DPR, Christina Aryani, Minggu (12/7).
Ilustrasi anggota TNI AD. Kasus corona di Secapa TNI AD dan Pusdikpom TNI AD. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
"Jaga jarak menjadi tantangan di sekolah berasrama seperti Secapa dan pesantren, oleh karena itu justru protokol kesehatan lainnya harus diterapkan lebih ketat lagi," sambung dia.
Berdasarkan keterangan Gugus Tugas COVID-19, penyebab masifnya penyebaran di sekolah TNI AD di antaranya karena minimnya sirkulasi udara dan tak disiplin memakai masker.
Christina mendorong pihak pengelola, baik Secapa di Bandung maupun Pusdikpom di Cimahi, memperbaiki aktivitas sekolah asrama dan pesantren.
"Kami mendorong pengelola agar melakukan upaya-upaya perbaikan yang bisa dilakukan seperti pengaturan distancing dalam aktivitas, perbaikan sirkulasi, menyediakan lebih banyak fasilitas cuci tangan, dan melakukan test, baik rapid maupun PCR secara berkala," papar Politikus Golkar itu.
Christina Aryani. Foto: Instagram/@christinaaryani
Meski demikian, Christina tak menjawab lugas apakah pimpinan Secapa dan Pusdikpom layak dievaluasi. Dia menyebut, kasus virus corona bisa terkena siapa saja, termasuk aparat.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir hal ini bisa terjadi di mana saja, kepada siapa saja, tidak mungkin juga pengawasan tiap individu dilakukan 24 jam nonstop. Kejadian ini pastinya menjadi pelajaran sangat berharga untuk menerapkan protokol kesehatan dengan lebih ketat," tandas legislator Dapil Jakarta itu.
Sebagai informasi, klaster Secapa TNI AD memiliki 1.280 kasus positif COVID-19. Adapun Klaster Pusdikpom Cimahi sebanyak 101 orang. KSAD Jenderal Andika Perkasa sudah meninjau langsung lokasi.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona