Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Warga Singapura saat ini sedang dilanda kepanikan karena wabah virus corona. Hal ini karena sudah ada 33 kasus warganya yang positif terpapar virus corona. Kementerian Kesehatan Singapura pun menetapkan bahaya virus corona pada level oranye.
ADVERTISEMENT
Warga Singapura ramai-ramai pergi ke pusat perbelanjaan atau supermarket untuk memborong perlengkapan dan bahan-bahan kebutuhan pokok. Mereka memborong sebagai persediaan di rumah karena tak mau keluar rumah, takut tertular virus corona. Istilah kepanikan dengan memborong persediaan makanan ini disebut panic buying.
Dikutip dari The Straits Time, disebutkan sejumlah foto berseliweran di media sosial yang menunjukkan antrean panjang di supermarket. Kepanikan warga Singapura ini muncul setelah Pemerintah menaikkan level kewaspadaan virus corona menjadi setara SARS.
Kepanikan ini membuat Pemerintah Singapura mengimbau warganya agar tenang. Imbauan ini disampaikan Menteri Perdagangan Singapura, Chan Chun Sing dalam Facebooknya, dikutip dari Reuters, Jumat (7/2).
"Saya paham warga sangat perhatian terhadap pemberitahuan dari pemerintah terkait penaikan status corona ke level oranye," kata Chan Chung Sing.
"Ini adalah skenario yang kami siapkan dan kami akan melakukan langkah-langkah tambahan untuk meminimalkan risiko penularan lebih lanjut," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan Singapura kembali melaporkan ada tiga penambahan kasus virus corona, sehingga total ada 33 orang terinfeksi. Tiga kasus terbaru terjadi pada orang yang terinfeksi virus corona meski tak pernah berpergian ke China daratan.
Menyikapi kondisi ini, Kementerian Kesehatan Singapura pada Jumat (7/2) menaikkan status bahaya penyakit menjadi level oranye dari sebelumnya kuning. Level oranye satu tingkat lebih rendah dari level merah, tingkat tertinggi kewaspadaan bahaya virus.