COVID-19 Melonjak, Pimpinan MPR Dorong Kembali Terapkan PJJ

6 Februari 2022 18:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas PMI Jakarta Selatan menyemprotkan disinfektan di SDN Gunung 05 Mexico, Jalan Hang Lekir V No 53, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/2/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas PMI Jakarta Selatan menyemprotkan disinfektan di SDN Gunung 05 Mexico, Jalan Hang Lekir V No 53, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/2/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid, mendorong pemerintah segera mengevaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) yang masih berlangsung saat ini. Evaluasi bertujuan mencegah penyebaran COVID-19 varian Omicron di lingkungan sekolah.
ADVERTISEMENT
“Demi kebaikan semua dan melindungi anak-anak sekolah maka sepakat perlunya dievaluasi PTM,” ujar Jazilul dalam keterangan, Minggu (6/2).
Menurutnya, kebijakan yang mengatur kegiatan belajar mengajar tidak bisa disamakan secara merata, namun perlu melihat keadaan masing-masing daerah. Ia pun berharap proses pendidikan tetap berjalan maksimal.
“Yang masih memberi kapasitas 50 persen, syukur, yang tutup total harus dilakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” sebut dia.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyampaikan pidatonya usai penandatanganan pakta integritas dan penyerahan form Model B.1-KWK Parpol bagi calon kepala daerah dari PKB di Jakarta, Senin (24/8). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
“Bila pendidikan terhenti maka akan bisa menyebabkan lost learning dan lost generation. Ini yang saya khawatirkan. Ancaman ini muncul ketika pandemi berjalan,” lanjutnya.
Politikus PKB tersebut mengakui bahwa terdapat kekurangan dalam metode pendidikan jarak jauh (PJJ), namun ia yakin cara tersebut menjadi solusi tepat ketika kasus COVID-19 sedang meningkat. Terlebih, siswa/siswi sudah terbiasa dengan PJJ dalam dua tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
“Kita harus tetap mencari langkah untuk mengatasi batasan-batasan di masa pandemi. Nah, PJJ merupakan langkah yang tepat di tengah masa pembatasan untuk tetap bisa menyelenggarakan pendidikan,” ujar Jazilul.
“Mereka (siswa/siswi) sudah terbiasa daring. Ayo kita tetap semangat dalam proses pendidikan,” sambungnya.
Lebih lanjut, Jazilul meminta agar vaksinasi anak segera dituntaskan. Hal tersebut akan mengurangi tingkat keparahan bila terdampak Corona saat PTM ataupun dalam aktivitas lain di luar sekolah.
“Vaksin kepada anak telah dilakukan. Nah ini harus kita terus dorong untuk dimasifkan,” tandas dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menyatakan mulai Kamis (3/2) PTM terbatas di daerah PPKM Level 2 dapat dilaksanakan dengan kapasitas 50 persen, tak lagi mutlak ada opsi 100 persen.
ADVERTISEMENT
Namun di sisi lain, apabila ada daerah PPKM Level 2 yang kasus corona terkendali, maka PTM 100 persen tetap boleh dilakukan.
"Bagi daerah PPKM level 2 yang siap melaksanakan PTM Terbatas sesuai SKB Empat Menteri dan tingkat penyebaran COVID-19-nya terkendali, sekolah-sekolah pada daerah tersebut tetap dapat melaksanakan PTM Terbatas dengan kapasitas siswa 100 persen," sebutnya.