CSIS Rilis Survei Migrasi Caleg, Nasdem Jadi Tujuan Favorit

15 Januari 2019 13:20 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Media Briefing CSIS bertema “Political and Security Outlook 2019”. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Media Briefing CSIS bertema “Political and Security Outlook 2019”. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan )
ADVERTISEMENT
Lembaga studi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis fenomena migrasi kader partai jelang Pileg 2019. Peneliti CSIS Arya Fernandes mengungkapkan dari 560 anggota DPR pada periode 2014-2019, sebanyak 31 caleg pindah partai untuk berjuang di dapil yang sama. Dari 31 orang, sebanyak 20 orang pindah ke Partai NasDem.
ADVERTISEMENT
“Caleg yang banyak bermigrasi menuju NasDem. Itu angkanya 20 orang dari 31 caleg (yang) pindah (dengan) tujuan Partai NasDem,” kata Arya di Gedung Pakarti, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (15/1).
Arya mengungkapkan ada sejumlah faktor yang membuat para caleg memutuskan untuk pindah ke NasDem. Salah satunya soal NasDem yang menjanjikan tidak ada mahar politik kepada kadernya.
Di sisi lain, NasDem memiliki kepentingan untuk meraih kursi di daerah-daerah yang sebelumnya belum pernah diraih. Sehingga NasDem dengan terbuka menerima mereka yang masuk sebagai kadernya.
“Dari kepentingan NasDem, dari sisi kursinya, beberapa dapil itu NasDem tidak memiliki kursi. Jadi motivasinya ingin mendapatkan penambahan kursi baru. Jadi ada 11 dapil diisi oleh caleg petahana yang bermigrasi. Itu mereka tidak punya kursi,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Selain itu headhunter dan publikasinya juga bagus dan terjamin,” lanjutnya.
Sementara sisanya merupakan 7 orang caleg Partai Hanura, 3 orang caleg PAN, dan 3 orang caleg PKB yang kemudian memutuskan untuk pindah partai. Keputusan mereka didasari beberapa hal, salah satunya adalah konflik internal partai.
“Seperti Hanura ada konflik internal mengenai kursi ketua umum antara kubu Oesman Sapta Odang (OSO) melawan kubu Syarifuddin Suding. Suding akhirnya pindah ke PAN,” tuturnya.
Hanura hanya memiliki 16 kursi di DPR RI, dan 7 orang di antaranya memutuskan untuk pindah partai.