Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Curhat Kim Jong-un ke Menlu AS: Aku Tak Ingin Anakku Dibebani Nuklir
25 Februari 2019 9:18 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Boleh jadi Kim Jong-un dielukan bak manusia setengah dewa di negaranya, Korea Utara. Tapi Kim juga manusia biasa, yang punya kasih sayang terhadap anak-anaknya. Hal ini terungkap dalam sesi curhatnya kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Dikutip Reuters, Minggu (24/2), mantan pejabat CIA Andrew Kim yang menemani Menlu AS Mike Pompeo menemui Kim Jong-un di Pyongyang April tahun lalu menceritakan adegan itu.
Saat itu, Kim dan Pompeo membicarakan rencana denuklirisasi Korut yang selalu didesak AS. Pertemuan keduanya berhasil membuka jalan bagi tatap muka pertama Kim dan Presiden Donald Trump di Singapura Juni 2018.
Andrew Kim dalam ceramahnya di Pusat Riset Asia Pasifik Stanford University Jumat pekan lalu menirukan perkataan Kim Jong-un kepada Pompeo ketika itu. Kim Jong-un, kata Andrew, khawatir masalah nuklir ini akan membebani anak-anaknya di masa depan.
"Saya seorang ayah dan suami. Dan saya punya anak-anak," kata Andrew Kim mengulangi perkataan Kim Jong-un kepada Pompeo
ADVERTISEMENT
"Dan saya tidak ingin anak-anak saya dibebani dengan senjata nuklir di pundak mereka seumur hidup," lanjut Andrew Kim lagi.
Kehidupan pribadi Kim Jong-un sangat rahasia di Korut. Namun dia diketahui memiliki tiga orang anak dari istrinya Ri Sol-ju, salah satunya yang terungkap berjenis kelamin perempuan bernama Kim Ju-ae yang lahir pada 2012.
Perkataan Kim Jong-un kepada Pompeo, kata Andrew, adalah jawaban dari upaya denuklirisasi di Korut. Kim terlihat sudah serius melucuti nuklir di negaranya dan membuka isolasi Korut dari sanksi dan embargo asing.
Namun hingga kini AS menganggap Korut setengah hati melucuti senjata nuklir mereka. Rencananya pertemuan kedua Trump dan Kim akan dilakukan pekan ini di Hanoi, Vietnam, pada Rabu dan Kamis.
ADVERTISEMENT
Pertemuan nanti diharapkan menghasilkan langkah-langkah konkret yang harus diambil Korut untuk denuklirisasi, demi pencabutan sanksi dan embargo Amerika.