news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Curhat Nadiem ke Guru: Saya Tak Ingin Ada Pembelajaran Jarak Jauh, Kita Terpaksa

30 Juli 2020 12:12 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud Nadiem Makarim meninjau sejumlah sekolah di Kota Bogor. Foto: Kemendikbud
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Nadiem Makarim meninjau sejumlah sekolah di Kota Bogor. Foto: Kemendikbud
ADVERTISEMENT
Mendikbud Nadiem Makarim melakukan kunjungan kerja ke Kota Bogor, Kamis (30/7). Nadiem akan mengunjungi sejumlah sekolah yakni SDN Polisi 1 Bogor, SMA Regina Pacis, SMP Al Ghazaly, SMK Ma'arif Ciomas, lalu terkahir SMP Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan di SDN Polisi 1 Bogor, Nadiem menyempatkan diri mendengar masukan dan keluhan dari para guru selama penerapan metode sekolah jarak jauh akibat pandemi COVID-19.
Nadiem mengakui, sebenarnya sejak awal dirinya tidak menginginkan adanya metode pembelajaran jarak jauh (PJJ). Menurutnya, kebijakan pembelajaran jarak jauh dilakukan karena terpaksa.
"Dalam hati saya, saya tidak ingin PJJ terjadi. Saya ingin semua anak kembali tatap muka. Jadi PJJ itu bukan kebijakan pemerintah, PJJ itu kita terpaksa," kata Nadiem.
Mendikbud Nadiem Makarim meninjau sejumlah sekolah di Kota Bogor. Foto: Kemendikbud
Nadiem menjelaskan, PJJ terpaksa diambil agar anak-anak tetap dapat melanjutkan pendidikan. Sebab, jika tidak ada PJJ, maka pembelajaran anak akan terhenti akibat pandemi COVID-19.
"Karena pilihannya adalah ada pembelajaran atau tidak ada pembelajaran sama sekali karena krisis kesehatan. Jadi PJJ itu bukan suatu yang diinginkan," ucap Nadiem.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Nadiem menuturkan pembelajaran tatap muka memang sangat direkomendasikan bagi para pelajar. Sebab, dengan begitu guru dapat mengetahui kondisi dari para siswanya.
"Karena tidak ada yang bisa menggantikan interaksi tatap muka. Di situ lah kita bisa merasakan emosionalnya, di situlah kita bisa merasakan energi di sekolah. Sehingga kita tau siswa lagi senang, sedih, dia ngerti, kita lebih sensitif tatap muka gitu," jelas Nadiem.
"Saya sebagai orang tua menyadari ini. Saya membantu mereka lewat zoom tapi tidak sama," tutupnya.
***
Melalui campaign #UnitGawaiDarurat, mari berdonasi untuk bantu siswa kurang mampu yang terkendala dalam belajar jarak jauh.