Curhat SBY: Di Akhir Pemerintahan, Saya Diserang dan Didiskreditkan

27 November 2020 19:55 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato kontemplasi di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Senin (9/9). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato kontemplasi di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Senin (9/9). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan bagaimana situasi pemerintahannya saat akan berakhir pada 2014 lalu. SBY menuturkan, dirinya mendapat banyak serangan dari pihak tertentu.
ADVERTISEMENT
Padahal, SBY mengatakan dirinya tidak ikut berkompetisi dalam Pilpres 2014 melawan Jokowi. Ia menuturkan yang bersaing saat itu adalah Jokowi dan Prabowo.
"Memang ada satu hal. Saya ungkapkan sajalah hari ini. Sebenarnya saya kan tidak berkompetisi dengan Presiden Jokowi, yang berkompetisi, yang berkontestasi Pak Jokowi dan Pak Prabowo," kata SBY saat wawancara bersama The Yudhoyono Institute dikutip, Jumat (27/11).
SBY mengajak Jokowi tur di Istana 19 Oktober 2014 Foto: REUTERS/Adi Weda/Pool
Eks Ketua Umum Partai Demokrat itu tidak menyebut secara spesifik siapa pihak yang menyerang pemerintahannya. Namun, SBY menyebut serangan itu membuat anggota Kabinet Indonesia Bersatu II bertanya-tanya.
"Sampai anggota kabinet saya staf saya, sedih 'Pak kok ini kita udah mau selesai masih digitukan, disalahkan terus' sudah, mari kita melihat ke depan, mari kita ukir sejarah yang baru dengan membangun tradisi politik yang baik. Itulah yang dulu kami lakukan," ucap SBY.
ADVERTISEMENT
SBY menegaskan, di masa akhir pemerintahannya, ia ingin membangun tradisi politik yang baru di Indonesia. Maka dari itu, saat masa transisi ke Presiden Jokowi, SBY meminta seluruh jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II membantu penuh dan memberikan fasilitas kepada tim transisi Jokowi.
"Saya memang ingin betul di akhir masa bakti saya sebagai Presiden bisa membangun tradisi politik baru untuk negeri kita yaitu transisi pemerintahan dari saya dulu ke pemerintahan Presiden Jokowi sebagai presiden yang terpilih," tegas SBY.
"Oleh karena itulah saya sampaikan ke para menteri dan anggota kabinet agar membantu penuh, memfasilitasi tim transisi Presiden Jokowi," tambahnya.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato kontemplasi di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Senin (9/9). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Lebih lanjut, SBY juga memberikan pesan kepada Presiden Jokowi yang akan mengakhiri kepemimpinannya selama dua periode pada 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
Ia meminta Jokowi bisa melanjutkan proses transisi pemerintahan dengan baik kepada presiden terpilih selanjutnya.
"Harapan saya sebagai warga negara biasa nanti pada saatnya Presiden Jokowi juga melakukan hal yang sama menjalankan proses transisi politik, transisi pemerintahan yang mulia, yang terhormat. Dengan demikian sejarah akan berubah selamanya di negeri kita ke arah yang lebih baik," tutup SBY.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: