Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
Terorisme.
Merupakan alasan Arab Saudi cs memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Qatar.
ADVERTISEMENT
Menurut negeri kaya minyak itu, Qatar si kecil sumber gas alam mendukung berbagai gerakan terorisme. Salah satunya adalah Ikhwanul Muslimin (Muslim Brotherhood) yang dicap teroris oleh Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab.
[Baca juga: Riwayat Panas Dingin Hubungan Qatar-Saudi ]
Arab Saudi pun merilis 59 nama dan 12 lembaga terkait Qatar yang diduga mendanai organisasi ekstremis dan teroris (terros finance watch list).
Berdasarkan asal negaranya, 59 nama yang disebut mendanai teroris berasal dari Mesir (26 orang), Qatar (18 orang), Libya (5 orang), Kuwait (2 orang), Yordania (2 orang), Bahrain (2 orang), Arab Saudi (2 orang), Yaman (1 orang), dan Uni Emirat Arab (1 orang).
Di antara 18 Qataris yang disebut pemodal terorisme adalah pengusaha terkemuka, politisi, dan anggota senior keluarga yang berkuasa termasuk seorang mantan menteri dalam negeri. Dari 59 daftar itu terdapat nama Yusuf Abdullah al Qadarawi, tokoh terkemuka di kalangan Ikhwanul Muslimin. Selain itu juga terdapat nama Abdullah bin Khalid al Thani yang merupakan mantan menteri dalam negeri Qatar.
ADVERTISEMENT
Sementara 12 lembaga yang disebut membantu pendanaan organisasi ekstremis dan teroris, yakni 6 dari Bahrain, 5 dari Kuwait, dan 1 dari Libya. Termasuk didalamnya adalah badan amal Qatar yang didanai Qatar Charity dan Idul Fitri.
Menurut Qatar, tudingan Saudi itu sama sekali tidak berdasar.
"Pernyataan bersama Kerajaan Arab Saudi, Bahrain, Mesir, dan UEA, terkait 'daftar pantauan pendana teror' sekali lagi adalah tuduhan yang tidak berdasar yang tidak memiliki dasar fakta sama sekali," ujar pernyataan pemerintah Qatar.
Bagaimana kelanjutan nasib Qatar yang "dimusuhi" oleh Arab Saudi dan tujuh negara lainnya?
ADVERTISEMENT