Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dalam Sebulan, Miras Oplosan 'Bunuh' Lebih dari 150 Orang di India
25 Februari 2019 9:58 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Miras oplosan merenggut ratusan nyawa warga India . Teranyar, kurang lebih 84 orang tewas setelah menenggak minuman keras tersebut.
ADVERTISEMENT
Insiden tersebut terjadi di Timur Laut India. Kejadian terbaru itu membuat jumlah korban jiwa akibat miras oplosan pada Februari mencapai lebih dari 150 orang.
Sementara itu, angka 84 korban tewas didapat dari tiga rumah sakit di Negara Bagian Assam yang merupakan tempat kejadian berlangsung.
"Masih ada lebih dari 170 orang lagi masih dirawat, ada beberapa pasien dari dekat area ini yang baru dirawat," sebut Menteri Kesehatan Negara Bagian Assam Himanta Biswa Sarma seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/2).
"Kami sudah mengirimkan sampel pemeriksaan forensik untuk memastikan bahan apa yang digunakan untuk membuat miras oplosan yang sudah merenggut begitu banyak nyawa," sambungnya.
Sebelum peristiwa di Assam terjadi, dua pekan lalu lebih dari seratus orang tewas di Uttarakhand dan Uttar Pradesh akibat peristiwa serupa.
ADVERTISEMENT
Belum ada angka pasti berapa korban tewas akibat miras oplosan. Namun, dikhawatirkan jumlah korban jiwa akan terus bertambah.
Di India miras oplosan dikenal dengan nama Hooch atau country liquor. Khusus di Assam, kasus miras oplosan banyak ditemukan di perkebunan teh.
Korban miras oplosan kebanyakan adalah buruh berpenghasilan rendah. Mereka membeli miras oplosan merek palsu karena tidak mampu membeli miras asli.
Untuk mencegah kematian lebih banyak orang lagi, kepolisian India telah menangkap sebanyak 16 orang terduga distributor dan pembuat miras.