Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington D.C akan memantau kesehatan WNI yang berada di Amerika Serikat secara daring, khususnya untuk lansia. Hal itu sebagai langkah antisipatif dan deteksi dini terhadap virus corona.
ADVERTISEMENT
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19 KBRI Washington DC Theodorus S. Nugroho mengatakan pihaknya akan memantau para lansia yang sebelumnya telah mendaftarkan diri melalui email maupun nomor hotline melalui pendataan suhu tubuh secara berkala yang dilaksanakan sebanyak dua kali dalam sehari, yaitu pukul 9 pagi dan 7 sore.
"Data-data yang masuk baik lewat formulir daring, email, pesan singkat, dan WhatsApp tersebut akan kami buat database sebarannya, dijaga kerahasiaannya dan dipantau langsung oleh para dokter dan tenaga medis diaspora Indonesia yang tergabung dalam Program Pos Kesehatan KBRI Washington, D.C," kata Theodorus dalam keterangannya, Senin (6/4).
Dia menjelaskan pemantauan itu juga akan dibantu oleh simpul-simpul komunitas, mahasiswa dan Diaspora Indonesia yang bergerak di bidang kesehatan.
ADVERTISEMENT
Menyadari kelangkaan alat ukur suhu tubuh yang juga menjadi salah satu barang yang paling dicari di AS saat ini, KBRI juga akan membantu dan mengkoordinir penyediaan alat tersebut.
“Bagi para lansia yang belum mempunyai termometer, untuk tahap pertama ini, KBRI akan membantu penyediaan sekitar 50 buah dikarenakan keterbatasan ketersediaan barang saat ini,” kata Theodorus.
Sementara itu, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Washington D.C, Iwan Freddy Hari Susanto, mengatakan selain sebagai langkah deteksi dini dan upaya perlindungan terhadap WNI , kegiatan ini dimaksudkan juga untuk mempererat komunikasi dan koordinasi komunitas WNI dan Diaspora Indonesia.
“Kegiatan ini memiliki semangat dan cakupan yang cukup komprehensif. Selain sebagai wujud nyata kehadiran negara dalam situasi yang tidak mudah ini, langkah kolektif ini juga adalah bentuk upaya untuk terus meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kekompakan, serta solidaritas dan kepedulian, karena inilah saatnya kita saling bahu membahu, bersatu padu, bergotong royong, dan saling tolong-menolong,” ujar Iwan.
ADVERTISEMENT
Salah satu tokoh masyarakat Indonesia Uyung Asikin yang berdomisili di Silver Spting Maryland menyambut baik kegiatan pemantauan dari KBRI itu.
“Sangat bermanfaat sekali. Apalagi dengan diberlakukannya perintah untuk tetap tinggal di rumah oleh pemerintah setempat dan keterbatasan akses sebagian masyarakat terhadap dukungan medis, ini merupakan solusi praktis sekaligus dukungan moral serta psikologis yang sangat besar. Kami merasa tenang karena yakin bahwa kami tidak sendirian,” kata Uyung.
WNI lainnya, Tetty yang tinggal di Virginia, juga senang dengan adanya perhatian khusus dari KBRI untuk lanjut usia di tengah wabah virus corona .
"Bagus sekali program ini. Saya kebetulan punya kenalan salah satu WNI perempuan yang berusia lanjut, 70 tahun, masih sehat dan masih bekerja, dan langsung saya bantu daftarkan begitu mendengar adanya program ini,” kata Tetty.
ADVERTISEMENT
Untuk informasi, status darurat nasional sudah ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 13 Maret 2020. Sebagian besar negara bagian di AS termasuk ibukota Washington D.C. telah menerapkan perintah eksekutif 'stay at home' sebagai upaya pencegahan penyebaran pandemi COVID-19.
--------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!