Dampak Perubahan Iklim, Petani Kakao Harus Waspada dengan Serangan OPT

5 Oktober 2020 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melakukan perawatan buah kakao jelang masa panen serentak di sentral perkebunan Kakao Nisam Antara, Aceh Utara, Aceh, Selasa (21/1). Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
zoom-in-whitePerbesar
Warga melakukan perawatan buah kakao jelang masa panen serentak di sentral perkebunan Kakao Nisam Antara, Aceh Utara, Aceh, Selasa (21/1). Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim, khususnya curah hujan dan kelembaban, membuat pertumbuhan dan penyebaran jamur pada tanaman kakao (Theobroma cacao l) menjadi semakin cepat. Untuk itu, para petani kakao diharapkan selalu waspada dengan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), baik itu hama, vektor penyakit, atau gulma.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Ambon, Azwin Amir, mengatakan, pada kondisi lembab dan curah hujan tinggi, tanaman kakao menjadi rentan terserang OTP. Hal ini menyebabkan tanaman kakao menjadi rusak, mulai dari buah busuk hingga kanker batang.
 “Kedua penyakit tesebut banyak dikeluhkan sejumlah petani kakao. Karena itu, petani harus melakukan antisipasi sejak dini supaya tanaman kakao mampu berproduksi dengan baik,” ujar Azwin, di Jakarta, Selasa (8/9).
Warga melakukan perawatan buah kakao jelang masa panen serentak di sentral perkebunan Kakao Nisam Antara, Aceh Utara, Aceh, Selasa (21/1). Foto: ANTARA FTO/Rahmad
Namun, begitu musim kemarau tiba, para petani tetap harus waspada. Sebab, di musim tersebut biasanya muncul hama penggerak buah (Conopomorpha cramerella) dan penghisap buah kakao (Helopeltis sp) yang masih menjadi momok petani.
Untuk membantu petani mengantisipasi serangan OPT, BBPPTP Ambon telah merangkum data serangan OPT dalam kurun waktu 2015-2019. Data itu akan digunakan untuk menentukan mana saja wilayah yang dinyatakan endemis.
ADVERTISEMENT
"Suatu daerah dinyatakan endemis, apabila keberadaan suatu hama dan penyakit  terus-menerus terjadi di suatu tempat.Sedangkan,  sporadis adalah kejadian serangan hama dan penyakit yang relatif berlangsung singkat,  tetapi menyebar dengan cepat dan meluas,” papar Azwin.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta jajarannya selalu sigap mengantisipasi serangan di sektor pertanian dan perkebunan. Perlindungan yang baik terhadap tanaman akan mendorong peningkatan produktivitas dan pengembangan komoditas pertanian.
“Tak dapat dipungkiri banyak tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan produksi, salah satunya disebabkan oleh serangan OPT,” ujar Syahrul.
Ia juga mengimbau pada petani dan pekebun untuk mewaspadai serangan OPT, terutama di musim hujan. Apalagi, saat ini, serangan OPT masih menjadi salah satu momok pekebun kakao di Sulawesi, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
ADVERTISEMENT
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona