Danpomdam Sebut Kopda Muslimin Tewas Bunuh Diri, Diduga Tenggak Racun

28 Juli 2022 16:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komandan Polisi Militer Kodam IV Diponegoto Kolonel Roniso Budi didampingi Kepala Kesehatan Kodam IV Diponegoro Kolonel (CKM) dr Bima dan pihak rumah sakit saat memberikan keterangan terkait kematian Kopda Muslimin di RS Bhayangkara Semarang. Foto: Intan Alliva/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komandan Polisi Militer Kodam IV Diponegoto Kolonel Roniso Budi didampingi Kepala Kesehatan Kodam IV Diponegoro Kolonel (CKM) dr Bima dan pihak rumah sakit saat memberikan keterangan terkait kematian Kopda Muslimin di RS Bhayangkara Semarang. Foto: Intan Alliva/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akhir pencarian Kopda Muslimin berakhir sudah. Anggota TNI yang jadi otak penembakan terhadap istrinya Rina Wulandari (34) di Semarang itu ditemukan tewas di rumah orang tuanya di Kendal pada Kamis (28/7) pagi.
ADVERTISEMENT
Sebelum tewas, Kopda Muslimin bertemu dengan orang tuanya dalam kondisi muntah-muntah dan lemas. Dia kemudian berbaring di salah satu kamar di rumah orang tuanya. Tak berapa lama, dia dinyatakan tewas.
Jenazahnya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk diautopsi. Hasil autopsi sementara menunjukkan bahwa Kopda Muslimin meninggal karena bunuh diri diduga menenggak racun.
Hal itu disampaikan oleh Komandan Polisi Militer Kodam IV Diponegoro Kolonel Roniso Budi. "Iya (dipastikan bunuh diri) nanti akan dipastikan dengan pemeriksaan penunjang yang sudah kami sepakati," ujar Budi di RS Bhayangkara Semarang, Kamis (28/7).
Budi mengatakan hasil autopsi sementara di jenazah Kopda Muslimin tidak ditemukan tanda kekerasan baik benda tajam atau pun tumpul.
"Dari pemeriksaan dalam didapat tanda mati lemas yang diduga akibat penyakit otak atau keracunan," ujar Budi.
ADVERTISEMENT
Namun, Budi masih belum menyebut jenis racun yang ada di tubuh Kopda Muslimin.
Kopda Muslimin merupakan perencana pembunuhan terhadap istrinya, Rina Wulandari (34), dengan cukup keji. Ia menginstruksikan 4 pembunuh bayaran amatir menembak kepala istrinya.
Namun eksekutor penembakan yang juga kenal dengan Rina merasa tak tega. Alhasil, Rina ditembak di bagian perut.