Data Pekan ke-11 Kasus Corona di Indonesia: Tren Positivity Rate Bergerak Naik

18 Mei 2020 10:35 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas di lab Nusantics. Foto: Dok: East Ventures
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas di lab Nusantics. Foto: Dok: East Ventures
ADVERTISEMENT
Sudah 11 pekan sejak kasus positif corona muncul di Indonesia. Per 17 Mei 2020, ada 140.473 orang (187.965 spesimen) yang menjalani tes polymerase chain reaction (PCR).
ADVERTISEMENT
Dari total tes tersebut, ada 17.514 orang yang dinyatakan positif corona. Artinya, Positivity rate Indonesia pada 17 Mei 2020 mencapai 12,72 persen
Positivity rate adalah rasio antara jumlah kasus positif corona terhadap total tes yang dilaksanakan. Semakin tinggi rasionya, maka semakin besar pula kemungkinan kasus yang belum terdeteksi.
PCR yang dimiliki USU yang akan digunakan untuk memeriksa PDP COVID-19. Foto: Dok. Istimewa
WHO sendiri menyarankan positivity rate suatu negara maksimal 10 persen. Organisasi kesehatan dunia itu menyebut angka itu cukup untuk mewakili seluruh kasus corona di negara tersebut.
Meski masih lebih tinggi dari anjuran WHO, perlu dilihat bagaimana tren positivity rate di Indonesia. Tujuannya untuk tahu apakah dari ke hari semakin rendah, atau justru semakin tinggi.
Lantas, bagaimana cara melihat trennya?
ADVERTISEMENT

Tren Positivity Rate

Data positivity rate pada dasarnya memang dapat dilihat setiap hari. Persoalannya, data yang begitu fluktuatif menyebabkan mata kita sulit memahami tren yang tengah terjadi. Oleh sebab itu, cara yang bisa dilakukan adalah dengan melihat data per pekan atau mingguan.
Sejak 2 Maret hingga 17 Mei 2020, pandemi sudah terjadi selama 77 hari. Bila dikonversi, 77 hari itu sama dengan 11 pekan. Data 11 pekan inilah yang nantinya menjadi pegangan kita dalam melihat tren positivity rate.
Lengkapnya lihat tabel di bawah ini:
Dalam tabel itu, kami menjumlahkan penambahan tes PCR harian dan kasus positif ke dalam satu pekan. Jika dilihat, jumlah tes PCR dari pekan ke pekan terus meningkat. Namun di pekan ke-11, jumlah orang yang dites justru turun.
ADVERTISEMENT
Meski jumlah orang yang dites turun, jumlah orang yang positif di pekan ke-11 justru bertambah. Ini menandakan bahwa positivity rate di pekan ke-11 justru membengkak.
Lengkapnya dapat dilihat dengan grafik di bawah ini
Berdasarkan grafik itu, positivity rate pada pekan pertama kasus corona (2-8 Maret 2020) berada di titik terendah. yaitu 3,5 persen. Kala itu, tes PCR dilakukan terhadap 543 orang. Hasilnya 19 orang positif corona.
Di pekan ke-2 (9-15 Maret 2020), tes PCR dilakukan terhadap 595 orang. Menariknya, dengan jumlah tes PCR yang tak jauh berbeda, kasus positif justru meningkat 5 kali lipat. Ada 98 orang yang positif corona. Positivity rate-nya pun ikut membengkak menjadi 16,47 persen.
ADVERTISEMENT
Di pekan ke-3 (16-22 Maret 2020), ada 1.300 orang yang dites PCR, 397 di antaranya positif corona. Angka positivity rate lalu mencapai 30,54 persen. Ini sekaligus menjadi puncak positivity rate di Indonesia
Pada pekan-pekan setelahnya, tren positivity rate mengalami penurunan. Pada pekan ke-10 (4-10 Mei 2020), positivity rate turun menjadi 9,33 persen. Angka mingguan ini lebih rendah dari standar yang dibuat WHO.
Namun demikian, tren positivity rate kembali naik pada pekan ke-11 (11-17 Mei 2020). Angka mingguan ini jelas jadi lebih tinggi dari standar yang dibuat WHO.

Tren Tingkat Kematian dan Kesembuhan

Selain tren positivity rate yang cenderung turun, hal lain yang juga bisa dilihat adalah tingkat kematian dan kesembuhan. Cara menghitungnya pun masih sama, yaitu dengan mengelompokkan data harian menjadi data mingguan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Hasilnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Dari tabel di atas, penambahan kasus sembuh per pekan naik secara signifikan. Di pekan ke-2, ada 8 kasus sembuh. Di pekan ke-11, angkanya menjadi 1.433 kasus sembuh. Sementara itu, penambahan kasus kematian per pekan relatif stabil di angka 100 hingga 200 kasus.
Lantas bagaimana dengan trennya?
Lihat grafik di bawah ini:
Berdasarkan grafik itu, tingkat kematian tertinggi ada pada pekan ke-3 (16-22 Maret 2020), yaitu 10,83 persen. Namun, trennya terus turun pada pekan-pekan setelahnya. Pada pekan ke-11 (11-17 Mei 2020), tingkat kematian mencapai 5,03 persen
Berbanding terbalik dengan itu, kurva tingkat kesembuhan terus naik. Tingkat kesembuhan memang sempat turun pada pekan ke-10 (4-10 Mei 2020), tetapi kembali naik jadi 41,10 persen pada pekan ke-11 (11-17 Mei 2020).
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, vaksin corona belumlah ditemukan. Di seluruh RS rujukan, perawatan dilakukan secara umum. Cara paling efektif untuk menghalau penyebaran corona pun masih mengandalkan physical distancing
====
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.