Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Debat Panas RK dan Rano Karno: Singgung Banten, Pemimpin Jangan Cari Alasan
27 Oktober 2024 22:12 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ridwan Kamil terlibat debat panas dengan Rano Karno di debat kedua Pilgub Jakarta 2024 di City Beach International Stadium (BCIS) Ancol, Jakarta, Minggu (27/10) malam. Debat kali ini mengangkat tema ekonomi dan kesejahteraan sosial.
ADVERTISEMENT
RK bertanya kepada Rano Karno soal pengalaman menjadi Gubernur Banten. Ia menyebut, indeks pembangunan manusia di Banten kurun 2012-2017 tidak mengalami peningkatan. Masalah ini yang memicu debat panas di antara keduanya.
"Debat sebelumnya sudah bertanya Bandung, sekarang Jabar. Track record yang selalu diperdebatkan. Izinkan saya tidak tanya ke Mas Pram, beliau guru saya tapi ke sahabat saya Pak Rano Karno," ucap RK.
"Anda pernah jadi Wagub Ratu Atut kemudian naik jadi Gubernur Banten. Seorang pemimpin tentu diberi kekuasaan begitu besar untuk menjalankan amanah. Dalam catatan saya 2012-2017, indeks pembangunan manusia banten tidak naik yang terjadi bukan stabil malah turun 0,07," kata RK.
"Apa kendalanya? Apa permasalahannya sehingga hal itu yang sangat disesalkan terjadi," tanya RK kepada Rano.
Rano Karno merespons pertanyaan Emil ini dengan tajam.
ADVERTISEMENT
"Kang Emil mungkin pura-pura enggak tahu padahal dia tahu," kata Rano disambut riuh penonton.
"Kang, saya jadi Gubernur cuma 1 tahun, saya 2012-2013 jadi Wagub, 2013-2015 jadi Plt. Jadi Gubernur 1 tahun, Banten ini aneh kang," ucap dia.
Rano menjelaskan, sejak Banten lepas dari Jabar pada 4 Oktober 2000 hingga sekarang, Banten mempunyai 2 Kapolda yakni Jabar dan Banten. Begitu juga dengan Pangdam yakni Siliwangi dan Pangdam Jaya.
"Akang bisa bayangin bagaimana saya harus berkoordinasi dengan situasi seperti itu? Singkat kata Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Tangerang, sudah established sebagai city population. Tapi Pandeglang, Lebak, harus diakui," ucap Rano.
Rano bersyukur Presiden Jokowi sudah memberikan 13 Proyek Strategis Nasional kepada Banten. Ia berharap 13 PSN ini dapat meningkatkan IPM Banten.
ADVERTISEMENT
"Saya bersyukur Presiden Jokowi beri 13 proyek strategis nasional kepada Banten. Artinya Banten secara teritori sejahtera ada di Tangerang Raya," ucap Rano.
"Cuma Pandeglang, Lebak, sulit dikembangkan tapi alhamdulillah dengan Kawasan Ekonomi Khusus di Tanjung Lesung insyaallah Banten bisa kejar indeks yang Kang Emil impikan itu," ucap dia.
Diminta Jangan Cari Alasan
Mendengar jawaban itu, RK nampak kurang puas. Ia pun menyinggung dirinya yang mengalami situasi sama seperti Rano.
"Saya tanya ini karena survei mengatakan rakyat Jakarta butuh pemimpin berpengalaman. Saya juga sama bang, Pangdam ada 2 Siliwangi dan Jaya untuk Bekasi dan Depok," ucap RK.
"Kapolda juga 2 Depok-Bekasi Metro sisanya Jabar," kata dia.
Menurut RK. tugas pemimpin adalah berkoordinasi. Apalagi disebut Banten sudah menerima 13 PSN dari Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Tapi saya lihat catatan IPN turun bukan naik, tingkat pengangguran terbuka turun hanya 0,4 saya 5 tahun naik 3 persen," kata RK.
"Jadi poin saya jadi pemimpin tidak harus mencari alasan ke orang lain. Mudah-mudahan kalau terpilih kita fokus Jakarta lebih baik di pasangan kita atau abang," kata RK.
Rano Mau Benahi Jakarta
ADVERTISEMENT
Merespons ini, Rano Karno membeberkan alasan dirinya maju Pilgub Jakarta.
"Kang Emil yang terhormat, kalau saya bisa benahi kampung orang di Banten masa saya enggak bisa benahi kampung saya sendiri di Jakarta? Kalau saya enggak bisa benahi kampung saya di Jakarta, saya enggak maju jadi wagub, saya harusnya jadi anggota DPR RI," ucap Rano.
Rano kemudian bicara pengalaman. Ia menyebut, Pramono merupakan sosok yang kaya pengalaman dan mampu untuk mengurus Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Ini karena Jakarta memanggil saya, saya harus benahi. Kalau bicara pengalaman barang kali antara kita berdua, Pramono lebih unggul daripada kita, karena itu kenapa saya minta Beliau jadi Gubernur, bukan saya jadi Gubernur. Mudah-mudahan pasangan ini bisa ubah Jakarta jadi lebih maju," tutup Rano.