Deddy Mizwar: Jokowi Sudah Unggul Tipis dari Prabowo di Jabar

Deddy Mizwar Baca Puisi. Foto: Ferio Pristiawan/kumparan

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin mengklaim telah mengungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jawa Barat. Juru Bicara TKN Deddy Mizwar menuturkan, suara Jokowi-Ma'ruf sudah menyalip elektabilitas Prabowo-Sandi di Jabar.

"Saya kira relatif tipis tapi sudah unggul. Dibandingkan dulu (pilpres 2014) 60 persen dan 40 persen. (Kenaikan) 20 persen itu merupakan hal yang tinggi sekali ya. Kalau saat ini unggul tipis, sudah menang," kata Deddy di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/4).

Meski begitu, Deddy enggan menyebutkan persentase keunggulan Jokowi di Jabar dalam survei internalnya. Ia menuturkan, sejumlah wilayah di pilpres 2014 yang sempat mengalami kekalahan, saat ini telah diungguli Jokowi seperti Sukabumi dan Bogor.

"Ya kurang lebih segitulah, memang unggul 1% juga boleh-lah. Ada daerah yang dulu kalah sekarang sudah menang. Seperti di Sukabumi, Bogor. Inilah yang membuat akhir-akhir ini fitnah semakin gencar," ujarnya.

"Saya kira di seluruh Jabar. Ada daerah yang mungkin unggul telak. Ada mungkin yang kalah telak. Tapi secara keseluruhan, dari pengamatan dan survei terakhir kita sudah unggul di Jabar," tutur dia.

Untuk mempertebal elektabilitas di Jawa Barat, Deddy menuturkan, TKN akan terus menangkal penyebaran fitnah di wilayah tersebut. Kampanye door to door juga akan terus dilakukan untuk meyakinkan masyarakat secara langsung agar memilih Jokowi.

"Ungkapkan kebenaran yang kita miliki, fakta yang kita miliki ya, berdoa, door to door. Dan berupaya yang baik. Sehingga proses demokrasi ini adalah proses ibadah. Bukan dengan proses maksiat," kata dia.

Deddy menyebut, kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di wilayah Jawa Barat sangat penting untuk memenangkan Pilpres 2019. Terlebih, Jabar memiliki jumlah penduduk yang besar.

"Jabar kan penduduk terbesar se-Indonesia. Kalau kekalahannya telak, akan dibandingkan dengan daerah-daerah lain seperti Jambi yang lebih sedikit. Kalau kalah di sana (Jambi) tidak ada arti apa-apa. Dibandingkan dengan 20 persen di daerah yang penduduknya padat," pungkasnya.