Dede 'Serial Killer' Ungkap Alasan Minum Racun di Bekasi: Untuk Kelabui Polisi

24 Januari 2023 10:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para tersangka kasus pembunuhan berantai.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Para tersangka kasus pembunuhan berantai. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi mengungkap alasan M Dede Solehudin alias Dede (34), salah satu trio pembunuh berantai, ikut menenggak kopi beracun racikan kedua rekannya di Bantargebang, Bekasi.
ADVERTISEMENT
Polisi menyebut Dede sengaja ikut meminum kopi yang sudah tercampur dengan racun tikus dan pestisida itu dengan maksud untuk mengelabui polisi. Hal itu dilakukannya untuk menghilangkan jejak agar polisi mengira dirinya tidak ikut meracuni para korban.
"Kalau alasannya kan untuk menghilangkan jejak, seakan-akan dia itu untuk menghilangkan jejak-lah supaya enggak ketahuan bahwa dia ikut meracun," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga dalam keterangannya, Selasa (24/1).
Panji mengungkapkan sebenarnya Dede sudah tahu bahwa kopi yang diminumnya itu dicampur racun oleh Wowon dan Solihin. Untuk itu, dia sengaja meminumnya sedikit agar tidak terlalu membahayakan nyawanya.
Kondisi rumah satu keluarga keracunan di Bekasi. Foto: Thomas Bosco/kumparan
Panji juga mengatakan, apa yang dilakukan Dede merupakan upaya untuk mengaburkan polisi bahwa kasus ini merupakan kasus keracunan, bukan pembunuhan.
ADVERTISEMENT
"Iya (untuk hilangkan jejak biar seperti keracunan, bukan pembunuhan)," katanya.
Sebagaimana diketahui, Dede ikut menenggak kopi beracun bersama para korban lain sebuah rumah kontrakan di Ciketing, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1).
Pada saat itu, warga mendengar rintihan minta tolong dari dalam rumah tersebut kemudian masuk ke dalam rumah untuk memeriksanya. Warga lantas dikejutkan dengan pemandangan dari lima orang penghuni rumah yang terbaring sembari mulutnya mengeluarkan busa.
Di antara korban tersebut, tiga orang dinyatakan tewas yaitu Ai Maemunah beserta kedua anaknya M Ridwan Abdul Muiz (18) dan M Ruswandi (15).
Sementara dua korban lainnya, Dede dan Neng Ayu Sulistyowati (5) masih selamat dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
ADVERTISEMENT