Demi Bantu Rusia, Pasukan Korut Bakal Ada di Garis Depan Perang Ukraina

21 Oktober 2024 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setibanya di Pyongyang, Korea Utara, Selasa (18/6/2024). Foto: KCNA/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setibanya di Pyongyang, Korea Utara, Selasa (18/6/2024). Foto: KCNA/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Korea Utara diduga kuat mengirimkan pasukan militernya ke Rusia untuk mendukung perang melawan Ukraina. Langkah ini berpotensi memperburuk hubungan Pyongyang dengan negara-negara Barat.
ADVERTISEMENT
Menurut Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS), sekitar 1.500 pasukan operasi khusus Korea Utara telah tiba di pelabuhan Vladivostok, Rusia, antara 8 hingga 13 Oktober.
Saat ini pasukan tengah menjalani pelatihan sebelum ditempatkan di garis depan. Dugaan lebih banyak pasukan Korea Utara akan menyusul, dengan total 12 ribu tentara yang dibentuk menjadi empat brigade.
“Tentara Korea Utara diduga kuat akan dikerahkan ke garis depan segera setelah mereka menyelesaikan pelatihan adaptasi mereka,” ungkap NIS, seperti dikutip dari Guardian.
Dalam keterangannya, NIS menyebutkan tentara Korut dibekali seragam dan senjata buatan Rusia, serta diberi identitas palsu sebagai penduduk Yakutia dan Buryatia, untuk menyamarkan keberadaan mereka sebagai tentara Rusia.
Personel militer ambil bagian dalam parade militer malam hari untuk memperingati 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea di Pyongyang, Korea Utara dari foto yang dirilis pada Selasa (26/4). Foto: KCNA/via REUTERS
NIS juga merilis foto satelit yang menunjukkan aktivitas angkatan laut Rusia di dekat pelabuhan Korea Utara dan pergerakan pasukan Korea Utara di Ussuriysk dan Khabarovsk, Rusia Timur.
ADVERTISEMENT
Jika laporan tersebut terbukti benar, maka ini akan menjadi keterlibatan langsung pertama Korea Utara dalam perang asing.
Sebelumnya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan bahwa intelijen negaranya mengidentifikasi 10 ribu tentara Korea Utara telah bersiap untuk bergabung dalam perang.
“Ini adalah langkah pertama menuju perang dunia,” katanya kepada wartawan di Brussels.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, mendesak respons cepat dari sekutu-sekutu Kiev untuk menghadapi ancaman tersebut.
Di sisi lain, Kremlin membantah laporan perihal keberadaan pasukan Korut. Mereka menyebut klaim itu sebagai berita palsu.
NATO juga belum mengonfirmasi keterlibatan pasukan Korea Utara.
Mobil melaju di jalan, sementara asap mengepul dari api setelah serangan roket di pusat kota Kiev, Ukraina, pada Jumat (29/12/2023). Foto: Anatolii Stepanov/AFP
Meski demikian, laporan sebelumnya menyebutkan keterlibatan insinyur militer Korut dalam membantu Rusia meluncurkan rudal balistik ke Ukraina.
ADVERTISEMENT
Keterlibatan militer Korea Utara ini juga menunjukkan kebutuhan Rusia akan personel baru, imbas tingginya laporan jumlah korban di medan perang.
Kim Jong-un dan Vladimir Putin telah membangun aliansi militer dan ekonomi, terutama sejak Rusia diisolasi akibat invasinya ke Ukraina.
Selain dukungan pasukan, Korut juga memasok amunisi dan rudal ke Rusia. Sebagai imbalan, Pyongyang berharap menerima dukungan finansial serta bantuan untuk program satelitnya.
Dalam kunjungannya ke Kiev, Menlu Prancis Jean-Noel Barrot menyatakan jika keterlibatan Korut terbukti benar, hal itu dapat memperburuk situasi di Ukraina dan memperluas skala konflik.
“Itu akan menjadi serius dan mendorong konflik ke tahap baru, tahap eskalasi tambahan,” kata Barrot seperti dikutip dari Reuters.
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vostochny Cosmodrome di wilayah Amur timur jauh, Rusia, Rabu (13/9/2023). Foto: Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin/Reuters