Demi Ketemu Anak, Parmi Tidak Pernah Absen Ikut Program Mudik Gratis

13 Juni 2018 15:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Parmi, penjual jamu gendong (Foto: Satrio Firmansyah/Kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Parmi, penjual jamu gendong (Foto: Satrio Firmansyah/Kumparan )
ADVERTISEMENT
Parmi (50), penjual jamu gendong asal Sukoharjo, tidak pernah absen untuk ikut program mudik gratis yang diselenggarakan oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
ADVERTISEMENT
Menjadi tukang jamu di Cipete, Jakarta Selatan, sering kali membuat Parmi rindu anak tunggalnya, Aldo, di kampung halamannya, Sukoharjo.
Saat ditemui kumparan, Parmi mengaku selama 25 tahun menjadi penjual jamu tidak pernah repot mengantre memburu tiket pulang seperti para pemudik lainnya.
"Dari dulu dari awal menjadi penjual jamu selalu ikut program mudik gratis ini dan memang tidak dipersulit untuk daftarnya, apa mungkin saya penjual jamu ya," ujar Parmi kepada kumparan, Kamis (7/6).
Parmi bersama 13 ribu penjual jamu gendong pulang bersama-sama ke kampung halamannya dengan menaiki bus gratis. Jika dahulu bus gratis yang disediakan oleh Sido Muncul tidak menggunakan AC, kini para pemudik difasilitasi dengan bus AC.
ADVERTISEMENT
"Sekarang enak, ada AC-nya jadi lebih nyaman," ucapnya.
Parmi, penjual jamu gendong. (Foto: Seno Bayuaji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Parmi, penjual jamu gendong. (Foto: Seno Bayuaji/kumparan)
Perempuan berusia 50 tahun ini menyebut syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti program mudik gratis hanya menyerahkan fotokopi KTP. Parmi juga turut senang karena pada tahun ini, ia tidak hanya mudik dengan penjual jamu saja, namun juga dari masyarakat umum di luar dari penjual jamu.
Parmi mengaku senang memanfaatkan program ini, pasalnya penghasilannya yang tidak menentu akan terasa ringan jika mengikuti program mudik gratis ini.
"Alhamdulillahnya enggak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli tiket bus untuk mudik ke Sukoharjo yang harganya bisa naik tinggi kalau musim mudik," tuturnya.
Parmi, penjual jamu gendong (Foto: Satrio Firmansyah/Kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Parmi, penjual jamu gendong (Foto: Satrio Firmansyah/Kumparan )
Parmi bersama pemudik lainnya diberangkatkan oleh Sido Muncul dari Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (9/6).
ADVERTISEMENT
Sosok penjual jamu itu pun tidak banyak membawa pakaian saat mudik, ia lebih banyak membawa makanan untuk anaknya di kampung. Seperti satu kardus mie instan dan kue lebaran.
Ibu dari satu anak ini mengaku tidak sabar untuk mudik ke kampung halamannya, sejak pukul 06.00 WIB Parmi sudah tiba di Taman Mini diantar oleh suaminya dengan motor. Suami Parmi tidak ikut muik bersama Parmi karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan masuk saat menjelang lebaran.
"Suami nanti, dia nyusul naik bus, soalnya masih kerja," jelasnya.