Demi Pangkalan Militer, 80.000 Kuburan di Singapura akan Digali

19 Juli 2017 16:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kuburan. (Foto: geograph.org.uk)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kuburan. (Foto: geograph.org.uk)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Singapura akan menggali dan memindahkan 80.000 kuburan demi perluasan pangkalan udara militer. Rencananya akan dibangun landasan pacu baru untuk armada tempur udara di negara kecil tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari media Singapura, Channel News Asia, Pemakaman Choa Chu Kang masuk dalam proyek perluasan Pangkalan Udara Tengah Singapura seluas 106 hektar. Rencananya pangkalan udara ini akan menampung pesawat-pesawat dari Pangkalan Udara Paya Lebar pada 2030.
Kementerian Pembangunan, Lingkungan, dan Pertahanan Singapura pada Selasa (18/7) mengatakan pangkalan udara yang baru nanti akan menjadi markas bagi armada jet tempur F-16 buatan AS dan pesawat nirawak alias drone.
Untuk proyek ini, ada 45.500 kuburan China dan 35.000 kuburan Muslim yang harus dipindahkan.
Pemindahan bagi 45.000 kuburan China dan 5.000 Muslim yang telah ada selama 15 tahun akan dimulai pada September tahun ini. Sisanya akan menunggu hingga masa minimum kuburan di Singapura, yaitu 15 tahun, berakhir.
ADVERTISEMENT
Lahan pekuburan yang akan dipindahkan adalah seluas 100 hektar. Selain pekuburan, Singapura juga akan memindahkan lahan peternakan ikan.
Ilustrasi pesawat jet F16 (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat jet F16 (Foto: Thinkstock)