Demo Ojol dan Kisah Driver Perempuan Single Parent Hidupi Keluarga

28 Februari 2020 18:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putri, Pengemudi Driver Ojol dari Depok. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Putri, Pengemudi Driver Ojol dari Depok. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ojek online atau ojol sudah menjadi profesi bagi sejumlah orang. Menjadi sopir ojek online saat ini bisa menopang hidup keluarga bagi sebagian masyarakat.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Putri, driver ojol perempuan asal Depok. Dia menjadi single parent sejak suaminya meninggal.
"Kalau saya jujur saja, suami sudah meninggal. Jadi saya menghidupi anak anak saya dari ojek online," kata Putri usai demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR saat berbincang dengan kumparan, Jumat (28/2).
Putri mengaku memiliki tiga orang anak. Dia juga membawa anak paling kecilnya saat demo hari ini. Dia bersyukur lewat ojek online dia bisa menghidupi anak-anaknya.
"Anak saya ada tiga, saya kuliah juga, saya kan angkatan 2015. Alhamdulillah dari ojol saya bisa wisuda bisa kuliah bisa hidupin anak juga. Ini anak paling kecil," ujar Putri.
Suasana demo Ojek Online di depan Gedung DPR RI, Jumat (28/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Oleh karena itu, sebagai pembuat UU, Putri meminta DPR agar melihat perjuangan para driver ojol untuk menghidupi kebutuhannya sehari-hari. Putri mendesak ojol menjadi transportasi umum diatur UU.
ADVERTISEMENT
"Makanya yang duduk di DPR ini lihatlah teman-teman yang berjuang. Kita di motor itu hidup dan mati, bensin pun itu sendiri, semuanya kita yang nanggung sendiri. Tolong dong Bu Nurhayati (Wakil Ketua Komisi V DPR) Nurhayati Monoarfa, jangan bikin statement seperti itu. Karena memutuskan rezeki para single mother, para sesepuh yang sudah tua," kata Putri.
Senada dengan Putri, Inces Karin seorang driver ojol asal Rawa Belong Jakarta Barat juga mengungkap hal yang sama. Inces, yang juga single parent itu mengaku hidupnya saat ini ditopang oleh pekerjaan sebagai driver ojol.
"Kalau untuk saya iya, karena saya single parent, saya punya anak empat. Jadi untuk saat ini saya penghasilan saya dari Grab. Saya kebetulan lady Grab sudah hampir lima tahun," kata Karin.
ADVERTISEMENT
Suami Karin sudah meninggal sejak tahun 2014, dia memiliki empat orang anak. Saat ini yang dihidupinya tiga orang sebab anak sulungnya sudah tak lagi sekolah.
Inces Karin, Pengemudi Ojol asal Jakarta Barat. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
"Paling besar umur, sekolah sudah selesai tamat SMA, kedua SMP, ketiga SD, keempat itu masih umur empat tahun. Dan kebanyakan juga banyak juga yang penghasilan utamanya dari ngebeat (sopir ojol) itu. Bahkan banyak juga lho insinyur tapi dia nyambi sebagai ojol, jadi enggak semua ojol-ojol ini orang bodoh," ujarnya.
Demo ojol di depan Gedung DPR/MPR, Sabtu (28/2) berawal dari pernyataan Wakil Ketua Komisi V F-PPP Nurhayati Monoarfa yang menyebut mayoritas anggota Komisi V menolak motor sebagai angkutan umum.
Dasco dan Rachmat Gobel kemudian bertemu para demonstran. Mereka menyampaikan DPR akan membentuk tim kecil agar aspirasi driver ojol bisa tertampung, namun, tim itu baru bisa dibentuk setelah reses usai akhir Maret.
ADVERTISEMENT
Tim kecil tersebut nantinya akan mulai bekerja menampung aspirasi pengemudi ojol. Aspirasi tersebut, nantinya akan terkait dengan revisi UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).