Demokrat Kaget Foto Moeldoko Dipajang di Museum SBY: Kenapa Tak Diturunkan?

23 Juni 2023 15:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jansen Sitindaon, Politikus Demokrat. Foto: Instagram/@jansensitindaon
zoom-in-whitePerbesar
Jansen Sitindaon, Politikus Demokrat. Foto: Instagram/@jansensitindaon
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, mengungkap terdapat foto Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dipajang di Museum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Jansen menyebut, dia sempat kaget karena ada foto Moeldoko dipajang. Jansen bersama dengan beberapa kader lainnya tidak terima wajah Moeldoko dipajang di museum itu.
"Ketika kemarin jalan-jalan di dalamnya [Museum SBY], di salah satu sudutnya kami kaget karena melihat di salah satu dinding terpasang foto ada wajah Moeldoko (salah satunya foto di bawah), sontak saya dan beberapa teman tidak terima," kata Jansen dalam akun Twitter pribadinya @jansenjs, Jumat (23/6). Jansen sudah mengizinkan kumparan untuk mengutip cuitannya.
SBY dan rombongan eks menteri kabinetnya mengunjungi Museum dan Galeri SBY-Ani di Pacitan. Foto: Dok. Syarief Hasan
Kemudian, pada sore harinya, Jansen dan kader lainnya bertemu dengan SBY. Sambil berapi-api, mereka meminta kepada SBY untuk menurunkan foto itu.
Mereka pun mempertanyakan alasan SBY memajang foto Moeldoko di museum itu. Jansen menilai foto itu tidak pantas dipajang. Sebab menurutnya, Moeldoko adalah seorang pengkhianat.
Kepala staf presiden, Moeldoko usai acara rapat RUUPRT di Jakarta Pusat, Senin (15/5). Foto: Thomas Bosco/kumparan
"Sorenya ketika jumpa Pak SBY, dengan berapi-api kami ngomong 'Pak, mohon izin kenapa foto yang ada wajah Moeldoko itu tidak diturunkan saja, diganti dengan yang lain biar wajahnya tidak ada di Museum ini, pengkhianat dia itu, Pak,'" ungkap Jansen.
ADVERTISEMENT
Namun, kata Jansen, Ketua Majelis Tinggi Demokrat itu masih mempertahankan foto Moeldoko karena dia pernah menjadi bagian dari pemerintahannya. SBY mengatakan, dia yang mengangkat Moeldoko menjadi KSAD dan Panglima TNI.
"Beliau kemudian menjawab kami dengan tenang, lebih kurang: 'sudah enggak apa-apa, kan memang dia bagian dari pemerintahan saya. Saya yang mengangkatnya jadi KASAD dan Panglima. Ini kan Museum terkait sejarah perjalanan pemerintahan itu, kan tidak mungkin wajah dia sama sekali tidak ada di museum ini'," tulis Jansen.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bersalaman dengan Panglima TNI yang baru dilantik, Jenderal Moeldoko. Foto: AFP PHOTO / Adek Berry
"'Sejarah itu ya tetap sejarah tidak boleh kita hapuskan apa pun kondisinya. Biarlah yang dia lakukan sekarang menerima balasnya sendiri nanti. Termasuk tentu yang dia lakukan sekarang ini sejarah yang juga harus kalian ingat selaku kaderkan,'" tulis Jansen.
ADVERTISEMENT
Mendengar penjelasan SBY, Jansen beserta teman-temannya pun terdiam. Jensen menyebut hingga kini terdapat dua foto Moeldoko terpasang di dalam Museum SBY. Menurutnya, foto itu dipasang di posisi yang sangat terhormat.
Lebih jauh, Jansen mengaku enggan melihat foto tersebut. Ia pun mempersilakan Moeldoko berkunjung ke Museum SBY untuk melihat foto yang menggambarkan puncak perjalanan karier tentaranya.
"Terakhir, silakan berkunjung ke Pacitan, Pak Moeldoko, untuk melihat foto diri anda termasuk puncak perjalanan hidup Anda sebagai seorang tentara di museum ini," ujar Jansen.