Demokrat: Menteri Ketemu Jokowi Itu Biasa, yang Bertemu SBY juga Banyak

13 April 2025 14:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Herzaky Mahendra Putra di Acara The Yudohoyono Institute Panel Discussion di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (13/4/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Herzaky Mahendra Putra di Acara The Yudohoyono Institute Panel Discussion di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (13/4/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Demokrat menilai pertemuan antara sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dengan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) adalah hal yang biasa. Apalagi Jokowi berpengalaman menjabat sebagai presiden selama sepuluh tahun, sehingga ilmu yang dimilikinya dapat dimanfaatkan untuk memajukan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan, selain bertemu dengan Jokowi, banyak juga menteri Kabinet Merah Putih yang juga bertemu dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keduanya sama-sama punya pengalaman 10 tahun memimpin Indonesia.
“Kalau kemudian tidak kita manfaatkan ilmu-ilmu, kebijaksanaan-kebijaksanaan, yang beliau miliki untuk membantu dan memberikan masukan dalam konteks pemerintahan hari ini, sehingga bisa mengambil kebijakan-kebijakan yang tentunya lebih tajam lagi dan relevan dalam hari ini,” kata Herzaky di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (13/4).
“Jadi kalau dari kami melihatnya, kalau menteri-menteri masih ada yang suka datang ke Pak Jokowi, ya biasa aja. Karena yang suka datang ke Pak SBY juga banyak kok, biasa aja gitu,” lanjut dia.
Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia usai bertemu Presiden ke-7 Jokowi di Solo. Foto: Dok kumparan
Herzaky melanjutkan, pertemuan antara Jokowi dengan menteri Kabinet Merah Putih diketahui oleh Presiden Prabowo. Menurutnya, pertemuan tersebut juga merupakan bagian dari tugas seorang menteri dalam menjaga hubungan silaturahmi dan menerima aspirasi dari luar. Sehingga, ia meminta hal macam itu jangan selalu dipandang sebagai hal negatif.
ADVERTISEMENT
“Tapi itu semuanya dalam konteks apa? Lagi-lagi semua sepengetahuan Pak Prabowo sebagai Presiden. Nah itu semua pun dalam upaya dan juga bagian dari mengemban tugasnya sebagai menteri juga, agar ada masukan-masukan yang bisa digunakan di lapangan,” terangnya.
“Nah yang ketiga, kalaupun konteksnya misalnya ada menteri-menteri, kan bukan hanya menteri ya, siapa pun kan bebas menjadi silaturahmi gitu. Jadi menurut kami, janganlah kemudian silaturahmi misalnya ya, tadi kemudian diartikan, lalu sebuah hal yang negatif,” sambungnya.
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersalaman dengan Sekertaris Kabinet Teddy Indra Wijaya saat open house Idul Fitri 1446 Hijriah di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/3/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Herzaky mengatakan, pertemuan ini juga sering dicontohkan oleh Presiden Prabowo sebelumnya. Bagaimana Prabowo selalu berdiskusi dengan Jokowi, SBY, dan terbaru bersama Megawati, sehingga sudah sewajarnya para menteri berperilaku sama.
Menteri Koperasi Budi Arie menemui Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada Lebaran kedua dikediamannya Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Selasa (1/4/2025). Foto: kumparan
Luhut Binsar Pandjaitan bersilaturahmi ke kediaman pribadi Jokowi di Solo. Foto: kumparan
“Nah justru itu namanya kohesi yang dibangun oleh Pak Prabowo ini luar biasa. Bagaimana Beliau [Prabowo] misalnya sudah berkunjung ke Pak SBY, sering diskusi dengan Pak SBY, sering diskusi dengan Pak Jokowi. Ini kan ditiru oleh menterinya. [Yang] dicontohkan oleh Pak Presiden [Prabowo] kan hal yang baik,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Nah, kemudian Pak Prabowo juga bahkan sudah diskusi dengan Ibu Mega. kan bagaimana berbagai kekuatan yang berbeda ini sama Pak Prabowo dirangkul. Karena bagi beliau hari ini yang penting rakyat,” imbuhnya.