Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Demokrat: Pemilih Agus-Sylvi Beralih ke Anies-Sandi di Putaran 2
20 April 2017 13:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Kemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran dua versi hitung cepat salah satunya disebabkan karena beralihnya suara Agus Yudhoyono-Sylviana Murni. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto beralihnya suara disebabkan karena kesamaan yang dimiliki Agus-Sylvi dan Anies-Sandi.
ADVERTISEMENT
"Kita melihat bahwa kebanyakn memang pemilih Agus Sylvi lebih banyak memilih Anies dan Sandi. Rasanya sesuatu yang wajar karena barangkali kita kan tentunya hampir sama juga visi misinya," ujar Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/4).
Ia menilai sejak awal memang Demokrat bersikap nonblok dan menyerahkan keputusan kepada para pemilih. Namun, kecenderungan pemilih Agus-Sylvi yang akhirnya menambatkan pilihan kepada Anies-Sandi tak bisa dibendung.
"Kita ketahui Demokrat nonblok. Keputusan DPP Partai Demokrat nonblok, sehingga diserahkan sepenuhnya kepada konstituen untuk memilih yang terbaik," ujarnya.
"Maksud kami Agus-Sylvi dan Anies-Sandi ini kan hampir sama juga. Menginginkan perubahan, menginginkan DKI diperintah oleh seorang yang cerdas, santun, dan tentunya jujur dan sebagainya. Visi misi itulah yang menjadikan kesamaan yang membuat memilih Anies dan Sandi," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR ini menegaskan selama ini partainya tidak pernah mempengaruhi suara kader di bawah untuk memilih Anies dan Sandi pada putaran dua.
"Jadi sama sekali tidak benar kalau kami mempelopori, memprovokatori, itu sama sekali tidak ada. Memang di bawah kejadiannya seperti itu. Merasa bahwa ini sama, senasib dan tentunya sama dan se-ide. Itulah yang menjadi persamaan sehingga banyak pemilih Agus-Sylvi beralih memilih Anies dan Sandi. Wajar, itu sesuatu yang wajar," tutup Agus.
Baca juga: Partai Pendukung Tak Solid Dukung Ahok