Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Demul Sebut Kriteria Siswa 'Wajib Militer': Tukang Tawuran, Mabuk, Main ML
29 April 2025 18:07 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Demul) berencana menyekolahkan siswa-siswa nakal ke barak militer selama 6 bulan hingga 1 tahun, agar dibina dan didisiplinkan.
ADVERTISEMENT
"Banyak orang tua tidak sanggup lagi menghadapi anaknya, banyak guru tidak sanggup menghadapi muridnya, kenapa? Dia keras sedikit nanti dikriminaliasasi, kan ini perlu tindakan yang nyata, terukur, terencana," kata Demul saat ditemui wartawan di DPR, Selasa (29/4).
Demul pun menjelaskan kriteria "siswa bermasalah".
"Tukang tawuran, tukang mabuk, tukang main ML (permainan hp, Mobile Legend), yang kalau malam kemudian tidurnya tidak mau sore. Ke orang tua melawan. Melakukan pengancaman. Di sekolah bikin ribut. Bolos terus. Dari rumah berangkat ke sekolah, ke sekolah enggak nyampe. Kan kita semua dulu pernah gitu ya, ha-ha-ha," kata Demul.
Maka itu, salah satu solusinya menurut Demul adalah pelibatan TNI-Polri. "Siapa yang dibina? Mereka yang mengalami kenakalan akut yang sudah mengarah kriminal," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Nanti orang tuanya menyerahkan dalam bentuk surat pernyataan, mengantar ke barak TNI, mengantar ke barak polri," kata Demul.
Demul memastikan status pelajar tidak akan hilang, para pelajar itu akan belajar di sekolah seperti biasa. "Pola hidup yang diubah," katanya.
Pola Hidup
Pola hidup yang dimaksud Demul adalah jam tidur harus pukul 8 malam, bangun pukul 4 pagi. "Kalau di rumah kan enggak bisa," katanya.
Begitu bangun, pelajar tersebut harus mandi lalu membereskan ruang tidur, dan lingkungan halaman. Setelah itu sarapan lalu pergi ke sekolah. Sore hari, mereka belajar berolahraga latihan baris-berbaris. "Push up, sit up," kata Demul.
"Yang itu saya lakukan dulu ketika SMA. Hari Senin Kamis puasa. Setelah magrib, mereka belajar mengaji bagi muslim. Kan bagus. Ini arah pembinaan yang tidak didapatkan di ruang hidup, kehidupan pribadi mereka di lingkungan rumahnya. Dan tidak ada pelatihan militer," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Demul melanjutkan, "Jadi masuk barak militer bukan latihan perang-perangan, bukan. Membantu membangun kesehatan pikiran, kesehatan mental, dan kesehatan raga mereka agar mereka menjadi anak-anak yang bugar, tidak minum, tidak merokok, tidak makan eksimer, tidak minum ciu."
2 Mei Dimulai
Demul mengatakan pendidikan di barak ini akan berlangsung pada 2 Mei 2025. "Di Tanggal 2 akan menyelenggarakan itu di Kota Bandung," katanya.
Selain Bandung, menurut Demul, Kabupaten Purwakarta juga sudah siap. "Bupati sudah menelepon saya," katanya.
"Untuk melakukan pembinaan kerja sama dengan Batalyon Armed 9," ujarnya merujuk markas Batalyon Artileri Medan 9/Kostrad di Purwakarta.
Sekolah Pindah ke Barak, Dibuatkan Ruangan
"Mereka akan sekolah, cuma bedanya mereka melaksanakan itu di area kompleks militer atau Polri, nanti ada ruang kelasnya, ada guru dari sekolah dia berasal," katanya.
ADVERTISEMENT
"Saya dulu pernah membuat ruang itu dengan membuat ruang sepak bola. Saya dulu bikin sekolah sepak bola, Asad Jaya Perkasa yang sekarang pemainnya sudah banyak menjadi pemain nasional. Mereka masuk ke barak, dididik sekolah sepakbola, dan berhasil menjadi pemain profesional hari ini," ujar Demul.
Demul pun membuat Surat Edaran Gubernur. "Hari ini kita sudah bikin, sudah saya siapkan," katanya.