Dengan JAKI, Vaksinasi di Jakarta Makin Mudah dan Cepat

29 Oktober 2021 14:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan aplikasi JAKI. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan aplikasi JAKI. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Capaian vaksinasi di Jakarta terus meningkat. Tak hanya soal kejar target minimal, Jakarta kini mengejar capaian vaksinasi ke seluruh warga Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sejak awal vaksinasi dicanangkan di Jakarta, semua stakeholder terus berusaha untuk meningkatkan capaian vaksinasi. Salah satunya dengan mengkoneksikan semua layanan vaksinasi lewat super aplikasi Jakarta Kini atau lebih dikenal dengan JAKI.
Saat ini semua jenis vaksin sudah tersedia, mulai Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer. Masyarakat tinggal memilih saja ingin vaksin jenis apa dan divaksin di mana.
Tampilan aplikasi JAKI. Foto: Dok. Istimewa
"Warga bisa dengan mudah mendaftarkan secara online lewat aplikasi JAKI," kata Kepala BLUD Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha, dalam keterangannya, Kamis (28/10).
Dengan mendaftar lewat JAKI, warga tak perlu lagi antre panjang untuk mendapat nomor urut vaksin di sebuah sentra vaksinasi. Warga tinggal menunjukkan tanda sudah daftar dan langsung akan dilayani dengan jaminan vaksin pasti tersedia.
ADVERTISEMENT
Setiap harinya, JAKI akan menampilkan jadwal vaksinasi di berbagai tempat di Jakarta lengkap dengan jenis vaksinasi hingga kuota yang tersedia di lokasi itu.
Tak hanya itu, warga atau lembaga yang ingin berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk membuka sentra vaksinasi juga bisa mendaftarkan diri lewat JAKI.
Ketua DPR Puan Maharani (tengah) berbincang dengan warga saat meninjau vaksinasi COVID-19 di kawasan Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta, Sabtu (25/9). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
"JAKI membuka kesempatan kolaborasi kepada seluruh masyarakat, bukan hanya pemerintah. Pihak swasta atau sektor privat yang mengadakan program vaksinasi COVID-19 pun dapat berkolaborasi dengan JAKI untuk menyediakan kuota pendaftaran melalui JAKI. Dengan begitu, percepatan vaksinasi di Jakarta dapat dilaksanakan dengan baik hingga saat ini," kata Yudhistira.
Warga yang sudah mendaftarkan diri akan dihubungkan dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk koordinasi selanjutnya. Terutama untuk ketersediaan vaksin, nakes, hingga relawan.
ADVERTISEMENT
Hingga Rabu (27/10), vaksinasi di Jakarta sudah mencapai 10.855.432 orang untuk dosis pertama dan 8.305.925 orang untuk dosis kedua.
Untuk dosis pertama berhasil menembus 121.4% dan dosis kedua sudah mencapai 92,9%. Angka ini tak lepas dari kemudahan warga mengakses sentra vaksinasi yang semakin dekat dengan tempat tinggal warga.
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 ke salah satu ODGJ yang mengikuti vaksinasi di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (14/9/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Setiap warga yang sudah vaksinasi tentu akan terdata di aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi ini juga dipakai untuk berbagai kebutuhan mulai masuk mal hingga berbagai tempat lainnya.
JAKI sebagai superapp, juga terus berupaya mengintegrasikan fitur dengan PeduliLindungi. Ada sejumlah kendala yang terus dibenahi dengan Google.
"Kendala yang dihadapi adalah sinkronisasi API dengan PeduliLindungi. Selain itu, JAKI versi Android masih dalam proses peninjauan oleh Google Play Store, sehingga fitur Safe Entrance by PeduliLindungi belum dapat dinikmati oleh pengguna JAKI di perangkat Android," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Hal ini berkaitan dengan proses peninjauan Google Play Store yang amat ketat terutama bagi aplikasi yang memiliki fitur penanganan pandemi. Sedangkan untuk pengguna JAKI di perangkat iOS, sudah dapat menggunakan fitur Safe Entrance sekaligus cek status vaksinasi digital," tambah Yudhistira.
Yudhistira mengatakan, pengamanan data pengguna JAKI juga terus ditingkatkan. Termasuk dalam mengelola berbagai data yang masuk untuk berbagai keperluan, seperti pendaftaran vaksinasi.
"Di fitur pendaftaran vaksinasi Covid-19, dalam fitur ini, JAKI tidak melakukan penyimpanan data, namun melakukan verifikasi dan validasi berdasarkan data milik instansi berwenang yaitu Dukcapil DKI Jakarta dan status vaksinasi dari PeduliLindungi Kementerian Kesehatan," kata dia.