Deretan Anggota Komisi III DPR Ini Beri Pujian ke Kapolri, Ada Apa?

25 Agustus 2022 12:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat bersiap untuk rapat bersama Komisi III DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat bersiap untuk rapat bersama Komisi III DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, banjir pujian dari anggota Komisi III DPR saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait penyelidikan kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat, Rabu (24/8).
ADVERTISEMENT
Pujian datang dari beberapa anggota Komisi III DPR yang mengajukan pertanyaan kepada Kapolri seputar penyelidikan kasus tersebut. Secara umum, sebagian besar anggota Komisi III DPR memberi apresiasi ke Kapolri.
Kondisi berbeda justru saat rapat dengan Mahfud MD yang juga Ketua Kompolnas. Mahfud mendapat hujan kritik.
Berikut sejumlah pujian yang disampaikan para anggota Komisi III DPR kepada Kapolri saat RDP Kasus Brigadir Yosua;

Eva Yuliana

Anggota Komisi III DPR F-NasDem Eva Yuliana. Foto: Dok. Pribadi
Anggota Komisi III DPR-RI dari NasDem, Eva Yuliana misalnya. Ia sempat menyebut soal diagram “Kerajaan Sambo” dan Konsorsium 303 terkait judi yang diduga dimiliki Sambo dan lingkarannya. Ia merasa kagum dengan Kapolri. Ia juga menyebut dengan ketegasan Polri kasus ini dapat terungkap.
"Berikutnya saya salut dengan Bapak. Dengan ketegasan Bapak dalam membersihkan jaringan judi 303, dalam hal ini tidak bisa dalam sekejap," terang dia.
ADVERTISEMENT

Benny Harman

Wakil Ketua Komisi III (Demokrat), Benny K Harman. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sementara Politikus Demokrat yang juga Wakil Ketua Komisi III, Benny K Harman, memuji keberanian Kapolri dalam mengusut kasus ini. Benny mengatakan kasus ini pertama kali terungkap begitu jenazah Brigadir Yosua diterima keluarga tidak dimakamkan secara kedinasan. Banyak luka di tubuh Yosua yang dilihat keluarganya.
"Andaikan kasus ini almarhum dimakamkan secara kedinasan, kasus ini hilang begitu saja. Ini cerita Bapak tadi. Coba bayangkan. Dari situlah mulainya," kata Benny.

Supriansa

Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Golkar Supriansa. Foto: Dok. Pribadi
Anggota Komisi III DPR Supriansa, juga memberikan apresiasi kepada Polri. Ia juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit tak sungkan mempidanakan polisi yang terlibat dalam kasus rekayasa.
"Saya menganggap bahwa mengungkap kasus ini bagian mengembalikan citra kepolisian jadi baik. Terbukti ketika menetapkan tersangka, termasuk Sambo secara tiba-tiba meningkat kepercayaan publik," kata Supriansa saat rapat dengan Kapolri di DPR, Jakarta, Rabu (24/8).
ADVERTISEMENT

Mulfachri Harahap

Ketua Fraksi PAN Mulfachri Harahap Foto: Wandha Nur/kumparan
Pujian yang sama juga disampaikan Mulfachri Harahap, Wakil Ketua Komisi III DPR dari fraksi PAN. Ia mengapresiasi ketegasan Kapolri yang berani membubarkan Satgasus Merah Putih yang dipimpin Irjen Ferdy Sambo.
Ia menyebut satgas tersebut sebagai tempat berkumpulnya para elite 'darah biru', sehingga tepat bagi Kapolri untuk membubarkan kelompok tersebut.
"Jadi saya menyambut baik pembubaran Satgassus, lupakanlah keinginan melakukan audit karena barang ini dari awal di setting untuk tidak bisa di audit. Ini enggak akuntabel dari aspek pembiayaannya, tidak akuntabel dari aspek operasi dan kegiatan-kegiatannya," ucapnya.

Johan Budi

Mantan Jubir KPK dan Jubir Istana yang menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024 dari fraksi PDI Perjuangan Johan Budi (tengah) melambaikan tangan usai mengikuti Sidang Paripurna MPR ke-2 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019) Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.
Apresiasi kepada Kapolri dan Timsus juga disampaikan Anggota Komisi III dari fraksi PDIP, Johan Budi. Meski tak menunjukkan pujian secara gamblang, ia mengapresiasi usaha yang dilakukan Kapolri dan jajaran untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan berencana tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya agak menahan diri untuk memberi apresiasi karena dari tadi saya lihat semua mengapresiasi karena kerja-kerja yang Bapak lakukan untuk menuntaskan kasus ini masih belum selesai, karena keluarga masih butuh keadilan. Karena itu kita masih menunggu kerja-kerja yang dilakukan Pak Kapolri, karena saya yakin apa yang Bapak lakukan itu sudah on the track," ucap Johan Budi.
"Buktinya dari ketika kasus ini mencuat itu berbagai survei menunjukkan itu sangat masif turunnya [kepercayaan publik pada Polri]. Begitu membentuk timsus, melakukan beberapa hal, menetapkan FS sebagai tersangka, mulai kepercayaan publik naik. Artinya publik melihat Bapak dan jajaran bekerja secara sungguh-sungguh terhadap kasus yang sekarang menjadi trending topic," sambungnya.