Deretan Pejabat yang Pernah Berobat ke Luar Negeri: Lukas Enembe hingga SBY

12 Maret 2023 10:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Singapore General Hospital SGH. Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
zoom-in-whitePerbesar
Singapore General Hospital SGH. Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyebut hampir 2 juta orang Indonesia memilih berobat ke luar negeri saat sakit. Negara-negara yang kerap jadi tujuan adalah Malaysia, Singapura, Jepang, Jerman, hingga AS.
ADVERTISEMENT
“Mau kita terus-terusan? Rp 165 triliun devisa kita hilang gara-gara itu. Karena ada modal keluar, capital outflow. Oleh sebab itu, saya sangat mendukung pembangunan rumah sakit-rumah sakit yang kurang lebih kayak Mayapada Hospital Bandung,” ujar Jokowi saat menghadiri peresmian Mayapada Hospital Bandung, Senin (6/3/2023) lalu.
Di antara penduduk Indonesia yang disebut Jokowi itu, sejumlah pejabat tercatat pernah mencari pengobatan ke luar negeri. Siapa saja?

Lukas Enembe (Eks Gubernur Papua)

Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe (tengah) menuju mobil tahanan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (17/1/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Tersangka kasus dugaan penerimaan suap proyek APBD Papua, Lukas Enembe, menolak diperiksa kesehatannya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta pada awal tahun 2023. Tahanan KPK itu hanya mau berobat ke Singapura.
Menurut sang istri, Yulce Wenda kala itu, kondisi suaminya sedang tak baik. Berdasarkan informasi dari RSPAD, Lukas mengalami kerusakan ginjal fase stadium lima, penyakit jantung, dan hipertensi. Meski begitu, kesehatan Lukas terpantau tim dokter KPK dan tak dapat perlakuan istimewa.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2021, Lukas sempat dirawat di Singapura karena sakit, seperti yang tercantum dalam Surat Mendagri Nomor 857/2590/SJ tanggal 23 April 2021. Dia juga pernah meminta izin KPK untuk berobat ke Negeri Singa pada September 2022, namun KPK memberi syarat harus datang ke gedung KPK untuk diperiksa tim kesehatan KPK terlebih dahulu. Lukas juga sempat mendatangkan tim dokter dari Singapura ke Papua menggunakan APBD.

BJ Habibie (Presiden ke-3 RI)

Mantan presiden BJ Habibie menunjukan foto dirinya bersama pesawat hasil karyanya N-250 'Gatotkaca' usai membuka pameran foto 'Cinta Sang Inspirator Bangsa Kepada Negeri' di Museum Bank Mandiri, Jakarta, Minggu (24/7/2016). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Presiden Habibie sempat masuk RS Klinikum Starnberg, Muenchen, Jerman pada tahun 2018. Dia dirawat lantaran mengalami masalah pada klep jantungnya yang bocor hingga membuatnya sulit bernapas.
Pemerintah Jerman pun ikut memantau kondisi kesehatan Habibie yang sempat menurun dan menawarkan bantuan. Habibie lalu menjalani operasi dengan metode yang lebih canggih.
ADVERTISEMENT
Ilmuwan itu wafat karena gagal jantung saat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto Jakarta pada 11 September 2019.

SBY (Presiden ke-6 RI) dan Ani Yudhoyono

Ani Yudhoyono keluar dari ruang isolasi bersama SBY dan Annisa Pohan. Foto: Dok. Tim Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjalani pengobatan kanker prostat di Amerika Serikat pada November 2021. Dia berobat ke Mayo Clinic di Minneapolis yang punya pusat perawatan kanker.
Penyakit kanker prostat yang diidap SBY masih stadium awal. Dia berobat sekitar 1,5 bulan ditemani keluarga.
Selain SBY, sang istri, Ani Yudhoyono juga berobat ke luar negeri. Ani mendapat perawatan di National University Hospital (NUH) Singapura karena kanker darah sejak Februari 2019. Dia sempat membaik, namun kondisinya terus menurun hingga meninggal dunia, Sabtu (1/6/2019) silam.

Sukarno (Presiden ke-1 RI)

Pemimpin Partai Nasional Indonesia, Sukarno, berpidato di depan rapat umum 200.000 orang di Makassar. Foto: AFP
Presiden pertama RI pernah mendapat perawatan di sebuah rumah sakit swasta di Wina, Austria akibat gangguan ginjal. Penyakit itu dialaminya pada awal 1960-an.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Bung Karno Dibunuh Tiga Kali?: Tragedi Bapak Bangsa, Tragedi Indonesia (2010), dokter menyebut menemukan batu seukuran kacang tanah di ginjal kanan sukarno. Sementara ginjal kirinya sudah tak berfungsi lagi.

Soeharto (Presiden ke-2 RI)

Mantan Presiden Indonesia Soeharto dikediamannya, di Jakarta, 8 Maret 2000. Foto: Agus Lolong/AFP
Pada tahun 1996, Presiden Soeharto melakukan check up di Jerman. Ia menjalani pemeriksaan tekanan darah, detak jantung, dan lainnya di Klinik Herz und Diabetes Zentrum, Hannover.
Hasilnya, kondisi kesehatan Soeharto kala itu menunjukkan hasil yang bagus dan prima.

Abdurrahman Wahid (Presiden ke-4 RI)

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Foto: Paula Bronstein/Newsmakers by Getty Images
Presiden ke-4 RI, Gus Dur, bertolak ke Amerika Serikat untuk menjalani pengobatan karena tekanan darahnya tak teratur. Keberangkatan itu tak lama usai Gus Dur diturunkan sebagai presiden.
Pengobatan ke AS tersebut dilakukan untuk mencegah agar ia tak mengalami stroke lagi.
ADVERTISEMENT

Megawati Soekarnoputri (Presiden ke-5 RI)

Presiden Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri menjadi keynote speech dalam gerakan semesta berencana mencegah stunting. Foto: Youtube/BKKBN
Megawati sempat berobat ke Singapura pada Mei 2001. Mega yang masih menjabat sebagai wakil presiden, berkunjung ke RS Mount Elizabeth Singapura untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Tahun 2017, enam belas tahun berselang, istri Taufiq Kiemas tersebut kembali ke Singapura untuk cek kesehatan. Kunjungan itu dilakukan di tengah-tengah hubungannya yang kurang harmonis dengan SBY.

Jusuf Kalla (Wakil Presiden ke-10 dan ke-12)

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla saat kick off penggalangan dana seribu masker untuk Indonesia di Kantor PMI Pusat, Jakarta, Selasa (25/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Wakil Presiden Jusuf Kalla, beberapa kali pernah berobat di tempat yang sama dengan SBY, yakni Mayo Clinic. Dia pun acap kali mengecek kesehatannya di sana saat ada agenda ke AS.
Pada Agustus 2014, misalnya, JK melakukan check up ke AS setelah dia jadi cawapres terpilih. Selain itu, ia juga mampir ke Mayo Clinic di tengah-tengah kunjungannya ke New York untuk menghadiri KTT Pembangunan Berkelanjutan di Markas PBB tahun 2015 lalu.
ADVERTISEMENT

Surya Paloh (Ketua Umum Partai NasDem)

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyampaikan pidato dalam peresmian gedung Nasdem Tower di Menteng, Jakarta, Selasa (22/2/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Surya Paloh berobat ke Jerman sejak 24 November 2022 hingga Januari 2023. Dia bahkan sudah menjadwalkan kunjungan itu sejak tahun sebelumnya. Hal ini diketahui saat ia tak bisa menghadiri undangan pernikahan Kaesang dan Erina pada Desember 2022.
“Bapak Surya berkirim surat ke Pak Jokowi dan ucapkan selamat untuk kedua mempelai dan keluarga besar Presiden Jokowi,” ujar Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP NasDem Charles Meikyansah, pada Kamis (8/12/2022).