Di Akhir Pekan, Venezuela dan El Salvador Saling Usir Diplomat

4 November 2019 11:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Foto: AFP/YURI CORTEZ
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Foto: AFP/YURI CORTEZ
ADVERTISEMENT
Akhir pekan ini diwarnai oleh saling usir diplomat dua negara Amerika Latin, yakni Venezuela dan El Salvador. Peristiwa ini dipicu oleh sikap El Salvador yang tidak mengakui pemerintahan Venezuela di bawah Presiden Nicolas Maduro.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, pada Sabtu (2/11), pemerintah El Salvador mengusir para diplomat Venezuela karena dianggap tidak sah lantaran dikirim oleh Maduro. Presiden El Salvador Nayib Bukele mengatakan hanya akan menerima diplomat yang dikirim oleh presiden oposisi Juan Guaido.
Sehari kemudian pada Minggu (3/11), Venezuela membalas dengan mengusir para diplomat El Salvador. Venezuela memberi waktu 48 jam untuk para diplomat El Salvador hengkang dari negara mereka.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro Foto: REUTERS/Andres Martinez Casares
Sejak awal tahun ini, krisis ekonomi di Venezuela memburuk dengan konflik politik dua kubu. Maduro dinilai tidak sah memimpin karena dianggap melakukan kecurangan.
Sementara ketua oposisi Guaido mencanangkan diri presiden dengan dukungan negara-negara barat, termasuk Amerika Serikat. Maduro masih bertahan di tampuk pimpinan lantaran didukung militer Venezuela dan negara-negara seperti China dan Rusia.
ADVERTISEMENT
Maduro menuding Guaido telah menjadi pion AS untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. Pemerintah Venezuela juga menuding El Salvador tunduk pada AS. Pasalnya, pengusiran diplomat Venezuela dilakukan sepekan setelah AS memberikan perlindungan bagi warga El Salvador.
"Pemerintah Salvador mengikuti jejak strategi AS yang gagal dalam intervensi dan blokade ekonomi terhadap rakyat Venezuela. Bukele melanjutkan peran mereka yang menyedihkan menjadi pion kebijakan luar negeri AS," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Venezuela.