news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Di Balik Kisah 'Gadai Istri' di Lumajang yang Berujung Pembunuhan

14 Juni 2019 18:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
R (korban yang digadaikan suaminya, tengah kanan) dan Hartono (tengah kiri). Foto: Dok. Polres Lumajang
zoom-in-whitePerbesar
R (korban yang digadaikan suaminya, tengah kanan) dan Hartono (tengah kiri). Foto: Dok. Polres Lumajang
ADVERTISEMENT
Polres Lumajang, Jawa Timur menelusuri duduk perkara kasus gadai istri yang berujung pada pembunuhan terhadap seseorang. Untuk menelusuri perkara itu, Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban meminta keterangan Lasmi (35) dan Hartono (40). Lasmi adalah istri Hori bin Suwari, pelaku pembunuhan salah sasaran. Dia awalnya hendak membunuh Hartono, tapi malah keliru membunuh Muhammad Toha (40), yang masih ada hubungan keluarga dengannya.
ADVERTISEMENT
Belakangan diketahui ternyata Lasmi dan Hori bukan pasangan suami-istri. Mereka tinggal bersama dalam waktu yang cukup lama di area perkebunan kelapa sawit di Medan, Sumatera Utara. Dari hubungan itu, mereka mempunyai seorang anak yang kini berusia tujuh tahun.
Kepada Arsal, Lasmi dan Hartono mengisahkan bagaimana mereka terlibat dalam perkara ini.
Hartono dan Hori berasal dari kampung yang sama, Lumajang. Mereka kemudian mengadu nasib di Malaysia dan bekerja sebagai kuli bangunan.
“Setelah empat bulan di Malaysia, dia (Hori) mau bisnis kayu sengon di kampung,” kata Hartono.
Hori Bin Suari (tengah), pria asal Lumajang, Jawa Timur, yang gadaikan pasangannya. Foto: Dok. Polres Lumajang
Merespons itu, Hartono memberikan pinjaman sebesar Rp 10 juta kepada Hori. Akan tetapi, dalam kurun waktu tertentu Hartono tak mendapatkan kabar bisnis kayu sengon dari Hori.
ADVERTISEMENT
Hartono pada saat itu masih berada di Malaysia. Sedangkan Hori sudah pulang ke Lumajang. Hartono kaget setelah balik ke Lumajang, ternyata bisnis yang dijalankan oleh Hori tak berjalan mulus.
“Setelah itu (Hori) pinjam lagi untuk (usaha) udang,” ujar Hartono.
Untuk membuat Hartono meminjamkan duit, Hori mengirim foto seorang perempuan yang bernama Kholifah.
“Nanti Kholifah telepon, kamu angkat saja,” ucap Hartono menirukan gaya bicara Hori pada saat itu. Selama dua tahun, Kholifah dan Hartono menjalin komunikasi melalui telepon.
Selama itulah Hartono terus mengucurkan duit pinjaman ke Hori yang totalnya mencapai Rp 250 juta untuk bisnis udang. Belakangan diketahui ternyata Kholifah itu adalah Lasmi.
Tujuh bulan yang lalu, Lasmi dan Hartono bertemu di Lumajang. Hartono kaget karena ternyata Lasmi adalah pasangan Hori. Sebelumnya, Hori sama sekali tidak pernah bercerita tentang Lasmi. Karena menurut Hartono, Hori diketahui sudah menikah dan punya anak yang berusia 13 tahun.
ADVERTISEMENT
Beberapa bulan setelah bertemu Lasmi, tepatnya April 2019, Hartono langsung menikahi Lasmi. Dia berani menikahi Lasmi karena ingin membebaskan wanita 35 tahun itu dari belenggu pasangannya yang hobi bermain judi sabung ayam.
Dari situlah kemudian Hori ingin melunasi utangnya dengan sebidang tanah, agar Lasmi bisa kembali kepadanya. Namun, Hartono menolak tawaran Hori. Hartono menginginkan uang tunai sebagai pelunasan utang.
Karena tidak terima dengan keputusan Hartono, Hori mengamuk dan berniat menghabisi nyawa Hartono. Akan tetapi, tindakan tersebut salah sasaran. Malah, saudara Hori, Toha, yang menjadi korban pembunuhan.