Di Balik Meme Dansa Pengusung Jenazah yang Viral di Tengah Pandemi Corona

6 Mei 2020 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pembawa peti di Ghana yang ramai dijadikan meme Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembawa peti di Ghana yang ramai dijadikan meme Foto: Maulana Saputra/kumparan
Video sekelompok pria pengusung peti jenazah menari di Ghana atau pallbearers dance belakangan ini kembali viral di media sosial. Hal tersebut berkat netizen yang kreatif menjadikan para pengusung jenazah tersebut ikon meme di tengah pandemi virus corona saat ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari BBC, video para pengusung peti jenazah menari di Ghana, Afrika, ini sebetulnya sudah viral sejak 2017. Video tersebut memperlihatkan tarian peti mati flamboyan mereka, yang berhasil menarik perhatian jutaan orang.
Mereka adalah orang-orang bayaran yang disewa keluarga jenazah untuk mengusung peti mati. Namun alih-alih mengusungnya dengan penuh keharuan dan kekhusyukan, mereka malah berdansa riang gembira.
Bagi masyarakat Ghana, kematian merupakan prosesi yang sangat penting. Oleh sebab itu, mereka ingin membuat perayaan yang berkesan dan spesial dalam mengenang sekaligus mengantarkan anggota keluarga yang telah meninggal dunia.
Dengan mengantar jenazah ke liang kubur dengan tarian, warga Ghana berharap wafatnya keluarga mereka adalah bentuk kegembiraan bertemu yang Maha Kuasa, bukan kesedihan.
ADVERTISEMENT
Tiga tahun kemudian, mereka kembali viral di internet sebagai meme simbol kematian di tengah wabah COVID-19. Benjamin Aidoo, pemimpin para penari ini mengaku terkejut bahwa mereka terkenal lagi.
“Orang-orang menghampiri saya untuk mengatakan ‘Hei video Anda banyak digunakan, di internet, media sosial, di mana saja itu menjadi viral dan semacamnya. Saya sangat berterima kasih,” ucap Aidoo seperti dikutip dari BBC (6/5).
Namun Aidoo mengaku sedih. Pasalnya belakangan ini job mereka sepi karena virus corona. Pemakaman yang dilakukan belakangan ini dilakukan dengan prosedur COVID-19, dengan pertugas berhazmat, tanpa tarian, dan tanpa pelayat.
“Anda tahu kami tidak melakukan bisnis saat ini, dan saya merasa sangat sedih. Namun setelah pandemi ini, kami akan berkeliling dunia untuk mengajar orang-orang tentang apa yang kita lakukan. Mereka akan tahu bagaimana kita menghormati orang yang meninggal,” kata Aidoo.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.