Di KTT ASEAN, Ma'ruf Amin Bicara Solusi Sengketa Laut China Selatan

11 Oktober 2024 10:19 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berjalan saat menghadiri KTT ASEAN ke-45 di National Convention Centre, Vientiane, Laos, Rabu (9/10/2024). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berjalan saat menghadiri KTT ASEAN ke-45 di National Convention Centre, Vientiane, Laos, Rabu (9/10/2024). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sengketa kawasan Laut China Selatan jadi salah satu problem penting yang dibahas di KTT China-ASEAN, di Vientiane, Laos. Untuk mengatasi masalah berkepanjangan ini, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengusulkan agar jalur komunikasi langsung antara pemimpin ASEAN dan China diaktifkan lagi.
ADVERTISEMENT
“Saya usul re-aktivasi jalur komunikasi langsung antar pejabat tinggi ASEAN dan China yang disepakati sejak 2016 untuk mencegah insiden di Laut China Selatan,” kata Ma’ruf di National Convention Center (NCC), Vientiane, Kamis (10/10).
Ma’ruf menegaskan, masalah Laut China Selatan sebaiknya diselesaikan dengan dialog mendalam. Agar tercapai pengertian bersama soal hukum-hukum internasional yang berlaku.
“Kita harus menyelesaikan sengketa secara damai melalui dialog, dengan menghormati hukum internasional khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 dan menyelesaikan Kode Tata Perilaku (Code of Conduct) antara ASEAN-China pada tahun 2026,” ujarnya.
Ma'ruf kembali menegaskan bahwa stabilitas kawasan tetap yang utama. Sehingga, baik ASEAN atau China bisa mendapat keuntungan bersama dari situasi yang kondusif itu.
ADVERTISEMENT
“Kawasan Indo-Pasifik bernilai strategis. ASEAN berkomitmen kuat menjaga stabilitas dan kondusifnya kawasan untuk keuntungan kita bersama. Saya menyambut baik Pertemuan Trilateral antara China, Jepang, dan Korea Selatan bulan Mei lalu yang mendukung perdamaian dan kemakmuran kawasan, serta sentralitas ASEAN,” pungkasnya.