Di Tengah Kisruh Timur Tengah, Erdogan Akan Kirim Tentara ke Qatar

9 Juni 2017 14:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Recep Tayyip Erdogan. (Foto: REUTERS/Murad Sezer)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Recep Tayyip Erdogan. (Foto: REUTERS/Murad Sezer)
ADVERTISEMENT
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan mengirim tentara ke Qatar. Keputusan Erdogan ini diambil di tengah kisruh diplomatik antara Qatar dan Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Jumat (9/6), Erdogan menyetujui undang-undang yang disahkan parlemen di Ankara Rabu lalu soal pengiriman tentara ke Qatar. Rancangan undang-undang telah lama digulirkan, jauh sebelum konflik Saudi-Qatar pecah.
Pengiriman tentara ini adalah bagian dari kesepakatan militer antara Turki dan Qatar. Tahun lalu Turki telah menyetujui pembangunan pangkalan militer di Qatar.
Diperkirakan pangkalan militer Turki akan siap dihuni tentara tahun depan. Saat ini Turki telah menurunkan 150-300 tentara di pangkalan tersebut.
Tidak disebutkan kapan dan berapa tentara yang akan diturunkan Turki ke Qatar. Namun Turki sebelumnya menyebutkan pangkalan mereka di negara itu mampu menampung 3.000 personel. Pangkalan ini memiliki misi utama untuk menjalankan latihan gabungan.
ADVERTISEMENT
Warga Qatar di pasar Souq Waqif  (Foto: REUTERS/Naseem Zeitoon)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Qatar di pasar Souq Waqif (Foto: REUTERS/Naseem Zeitoon)
Persetujuan oleh Erdogan dilakukan seiring kondisi Timur Tengah yang memanas. Sebelumnya Erdogan telah menyatakan kesiapannya membantu Qatar memperbaiki hubungan dengan Arab Saudi dan sekutunya.
Saudi dan sekutunya menuding Qatar mendukung terorisme dan memutuskan hubungan diplomatik. Jalur darat, laut, dan udara dari Saudi cs ke Qatar juga ditutup.
Menurut pengamat, pengiriman tentara bisa berisiko bagi Turki, terutama jika Arab Saudi menyerang atau mencaplok Qatar.
"Jika ada Qatar di satu sisi dan negara Teluk di sisi lainnya, seseorang harus sangat hati-hati. Artinya tidak ada negara yang cukup berani menantang Teluk dalam hal hubungan ekonomi dan investasi dengan berada di sisi Qatar," kata pengamat dari Fakultas Galatasaray di Istanbul, Dr. Ali Faik Demir, kepada VOA Turki.
ADVERTISEMENT
Pasukan Turki memang tidak diturunkan ke Qatar untuk tujuan perang, namun menurut Demir, Erdogan harus menunjukkan bahwa dia tidak sedang memberikan dukungan militer bagi pemerintah Doha.
"Turki dalam posisi menjadi kunci perdamaian di Timur Tengah dalam hubungannya dengan Barat dan Amerika, bahkan dengan Rusia, dan terutama menyeimbangkan konflik dengan Iran, dan menjadi kekuatan penting di dunia Islam," ujar Demir.