Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Pesan WNI di Qatar kepada Keluarga: Kami Baik-baik Saja
8 Juni 2017 12:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Kondisi Qatar pasca pemutusan hubungan diplomatik dengan negara-negara Teluk baik-baik saja. Warga Negara Indonesia di negara itu juga tidak terancam keamanannya, kehidupan mereka masih normal.
ADVERTISEMENT
WNI di Doha, Anggia Eka Putri, 31, mengaku kehidupan di Qatar tidak banyak berubah setelah Arab Saudi dan sekutunya memutus hubungan diplomatik pada Senin lalu. Kepanikan, kata dia, justru timbul lantaran pemberitaan di media.
"Banyak berita di media yang malah menimbulkan kepanikan, padahal kami baik-baik saja. Sampai keluarga di Indonesia juga ketakutan, padahal kami santai saja," ujar Anggia kepada kumparan (kumparan.com) Kamis (8/6).
Anggia mengakui kepanikan sempat muncul di hari pertama. Warga Qatar membanjiri supermarket memborong bahan makanan pokok. Pasalnya, sebagian besar bahan makanan didatangkan dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
"Beritanya bombastis, "krisis pangan di Doha", padahal di supermarket mau beli apa pun masih tersedia, harganya juga masih normal," kata Anggia.
ADVERTISEMENT
"Mau beli ayam 10 kg per orang juga masih tersedia. Malah harga sembakonya lebih murah dari di Indonesia," lanjut Anggia.
[Baca juga: Qatar vs Saudi: Semua yang Perlu Anda Tahu ]
WNI di Doha lainnya, EP Samir, juga mengatakan bahwa pasokan pangan sangat aman. Kini, kata Samir, pasokan bahan pokok diimpor dari Iran dan Turki.
"Pasokan sudah kembali normal, sekarang diimpor dari Iran dan Turki," ujar Samir.
Samir mengakui kondisi di Qatar membuat keluarganya di Indonesia khawatir.
"Keluarga di Indonesia khawatir sedikit, tapi setelah dijelaskan kondisi di sini, khawatir mereka hilang. Hanya disuruh hati-hati saja," lanjut Samir.
KBRI dalam pernyataannya di akun Facebook mengatakan cadangan pangan Qatar cukup untuk waktu 12 bulan. Selain itu, proses impor pangan juga masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
[Baca juga: Cadangan Pangan Qatar Cukup untuk 12 bulan ]
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang berbicara di Jakarta juga menekankan bahwa kondisi WNI di Qatar masih baik.
"Saya ingin memastikan bahwa semua warga negara Indonesia yang hidup di Qatar dalam keadaan baik dan kedutaan Besar Republik Indonesia di Doha semakin aktif melakukan kontak dengan warga negara kita yang ada di sana," kata Retno.
Retno mengatakan ada sekitar 29 ribu WNI yang tercatat di Qatar. Namun dia memperkirakan jumlahnya yang tidak tercatat lebih besar lagi, mencapai 43 ribu, di Doha saja. KBRI, lanjut Retno, telah membentuk satuan tugas khusus untuk peningkatan perlindungan WNI.
KBRI di Doha sebelumnya telah melakukan pertemuan dengan perwakilan komunitas WNI di Qatar. Dalam pertemuan itu, disimpulkan bahwa kondisi masih terkendali, jauh dari siaga 1.
ADVERTISEMENT
Namun kewaspadaan tetap perlu diterapkan. Dalam pesan broadcast yang dibagikan ke seluruh WNI di Qatar, warga diminta mempersiapkan tas darurat untuk kemungkinan terburuk.
Menurut seorang tokoh WNI di Qatar yang ikut dalam koordinasi dengan KBRI, list barang dalam tas darurat itu hanya persiapan dalam kondisi darurat. Bukan berarti Qatar dalam kondisi yang gawat.
"Kondisi masih sangat terkontrol jauh dari siaga 1. Check list itu hanya prepare for the worst saja, normal saja," ujar pria yang tidak ingin disebut namanya.