Qatar vs Saudi: Semua yang Perlu Anda Tahu

6 Juni 2017 11:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
29
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Doha, Qatar. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Doha, Qatar. (Foto: Pixabay)
Qatar. Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar nama negara itu disebutkan?
ADVERTISEMENT
Mungkin yang pertama kali terlintas di kepala ialah Qatar Airways --salah satu maskapai terbaik di dunia yang melayani lebih dari 150 rute penerbangan global, dan langganan masuk urutan lima teratas dalam daftar The World’s Top 100 Airlines tiap tahun.
Qatar Airways sukses membawa nama Qatar mendunia. Qatar, selain nama negara, seakan menjadi brand yang diakui kualitas atau mutunya.
Kini Qatar Airways mengalami kesulitan besar, seiring tragedi yang menimpa negaranya. Qatar Airways tak boleh terbang di langit enam negara jazirah Arab (Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Bahrain, Yaman, Libya) menyusul pemutusan hubungan diplomatik oleh setengah lusin negara itu --plus Maladewa yang kerap menerima bantuan dari Saudi.
Qatar Airways juga dilarang mendarat di bandara-bandara negara-negara tersebut. Salah satu dampaknya bisa anda baca di sini: Kemenhub Siapkan Pengganti Qatar Airways untuk Jemaah Umrah Indonesia
ADVERTISEMENT
Ini sebuah bencana yang mengancam seluruh sendi ekonomi negeri.
Penerbangan Qatar Airways. (Foto:  REUTERS via Qatar Airways)
zoom-in-whitePerbesar
Penerbangan Qatar Airways. (Foto: REUTERS via Qatar Airways)
Pemutusan hubungan diplomatik bukan cuma soal Qatar Airways, tapi seluruh Qatar. Seluruh perbatasan darat, laut, udara, dari enam negara Arab menuju Qatar ditutup. Padahal, Qatar notabene dikelilingi oleh negara-negara tersebut.
Ini kesulitan besar. Qatar terisolasi. Ia diasingkan.
Alasannya, menurut Saudi dan negara-negara sekutunya itu, ialah karena Qatar mendukung kelompok ekstremis, teroris, dan sektarian sehingga berpotensi mengancam stabilitas seluruh kawasan Timur Tengah.
Untuk mengetahui kronologi pemutusan hubungan diplomatik atas Qatar, anda bisa menyimak artikel ini: “Berita Palsu” Berujung Putusnya Hubungan Diplomatik Arab Saudi-Qatar
Qatar dianggap membawa “bom waktu” yang bisa meledak sewaktu-waktu, atau “virus” yang bisa menyebar kapanpun, dan karenanya harus dikaratina.
ADVERTISEMENT
Benarkah demikian?
Jawabannya tidak sesederhana itu. Untuk mengetahuinya, anda bisa membaca analisis mendalam berikut: Kisruh Arab-Qatar: Ramai-ramai Menghentikan Laju Qatar di Timur Tengah dan Hamas-Ikhwanul Muslimin: Peta Pertarungan Politik Ganas Timur Tengah
Dari ulasan tersebut diketahui, problem antara Qatar dan Saudi terentang cukup panjang, dan tak bisa dilihat dari satu sudut pandang saja. Selain itu, masih ada faktor lain yang menjadi bumbu pedas pemicu konflik.
Lalu kenapa Maladewa, yang lebih dikenal dunia dengan nama Maldives dan terletak cukup jauh dari Timur Tengah, mengekor memutus hubungan diplomatik dengan Qatar?
ADVERTISEMENT
Peta Hubungan Diplomatik Saudi-Qatar (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peta Hubungan Diplomatik Saudi-Qatar (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
Seberapa besar pengucilan Qatar ini berdampak pada perekonomian dan bisnis negeri kecil yang luasnya hanya sepertiga Provinsi Jawa Barat itu? Penjelasannya ada di sini: Isolasi Saudi cs Pukul Telak Ekonomi Qatar dan Al Jazeera Terhantam Krisis Qatar-Saudi
Dan seperti apa kehidupan masyarakat di Qatar, termasuk warga negara Indonesia di sana, pascapemutusan hubungan diplomatik? Berikut laporannya: Perbatasan Saudi Ditutup, Qatar Terancam Kehabisan Makanan dan WNI di Qatar Timbun Makanan
Tak cuma itu, kisruh Qatar lebih jauh berimbas ke sektor olahraga, tepatnya sepak bola --mengganggu kelancaran persiapan gelaran Piala Dunia 2022 yang bakal digelar di negeri itu. Selengkapnya dapat anda baca di sini: Kisruh Qatar: Dari Meja Diplomasi ke Lapangan Hijau dan Polemik Qatar Timbulkan Kekhawatiran terhadap Piala Dunia 2022
ADVERTISEMENT
Seakan semua itu belum cukup buruk, Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih menambah drama dengan cuitannya yang kekanak-kanakan. Simak di sini: Donald Trump, sang Berandal di Krisis Qatar-Saudi
Apapun, Qatar tak sendiri. Masih ada negara yang bersedia pasang badan untuknya. Berikut cerita lengkapnya: Di Balik Keputusan Erdogan “Bentengi” Qatar dari Saudi
Anda bisa mengikuti lebih banyak lagi kisah dan perkembangan soal krisis Qatar di kumparan. Caranya mudah saja, tinggal follow topik “Saudi-Qatar Berseteru” di kumparan.
Kami menyediakan semua untuk anda.
#kumparanAdalahJawaban
Orang-orang berbelanja di supermarket Doha Qatar (Foto: Doha News via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang berbelanja di supermarket Doha Qatar (Foto: Doha News via AP)