Dibantu Oknum Petugas di Bandara, WNI dari India Lolos Masuk RI Tanpa Karantina

26 April 2021 17:05 WIB
Kondisi antrean rapid test antigen di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.  Foto: Dok. Angkasa Pura II
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi antrean rapid test antigen di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Angkasa Pura II
ADVERTISEMENT
Pemerintah resmi melarang WN India atau WNI-WNA dari India masuk ke wilayah Indonesia terkait kasus virus corona di negara itu. Mereka yang sudah masuk harus menjalani karantina ketat.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata masih ada orang dari India yang masuk ke Indonesia tanpa melaui karantina.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. Yusri mengatakan polisi mengamankan 3 orang terkait meloloskan WNI dari India masuk tanpa melalui karantina.
Yusri mengatakan, kasus ini bermula saat JD tiba di tanah air usai kembali dari India. Padahal aturannya, JD harus menjalani karantina selama 5 hari.
“Hari Minggu kemarin memang telah diamankan seseorang inisial JD kemudian ada S dan RW. Ada 3 orang yang sudah diamankan. Memang ada indikasi bahwa saudara JD yang baru kembali dari India ke Indonesia sekitar hari Minggu jam 18.45 itu yang memang seharusnya ketentuan harus melalui karantina,” kata Yusri saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/4).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memberikan keterangan pers atas gelar perkara kasus kerumunan acara di Petamburan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/12). Foto: Rachman/ANTARA FOTO
Yusri mengatakan, kedua pelaku mengaku sebagai pegawai di Bandara sehingga ia bisa meloloskan siapa saja yang akan masuk ke Indonesia. Meski begitu, polisi masih mendalami keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.
ADVERTISEMENT
“Bukan oknum dia. Makanya ini masih kita dalami. Kalau pengakuan dia kepada JD dia adalah pegawai Bandara. Ngakunya doang. Dia sama anaknya. S itu sama RW itu anaknya. RW itu anaknya S,” ujarnya.
"Besok kita sampaikan secara jelas. Intinya ini mereka meloloskan orang tanpa melalui karantina. Apakah ada pelaku lain? Ini masih kita dalami,” jelasnya.