Didemo Puluhan Ribu Orang, PM Thailand Tolak Mundur

16 Oktober 2020 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-O-Cha saat hadir di upacara di markas besar kepolisian di Bangkok (2/8). Foto: AFP/Lillian SUWANRUMPHA
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-O-Cha saat hadir di upacara di markas besar kepolisian di Bangkok (2/8). Foto: AFP/Lillian SUWANRUMPHA
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-O-cha menolak mundur. Beberapa hari terakhir puluhan ribu orang turun ke jalanan Bangkok menuntut pengunduran diri Prayuth.
ADVERTISEMENT
Demo digelar di tengah larangan unjuk rasa yang diberlakukan pemerintah. Namun, massa prodemokrasi menolak dan tetap menggelar aksi.
Para pengunjuk rasa pro-demokrasi berkumpul menuntut pemerintah untuk mengundurkan diri dan membebaskan para pemimpin yang ditahan di Bangkok, Thailand Kamis (15/10). Foto: Jorge Silva/REUTERS
Melihat demo membesar, Prayuth tak gentar. Dia menegaskan, belum akan meletakkan jabatan.
"Saya tidak akan mundur," ucap Prayuth usai pertemuan kabinet, seperti dikutip dari Reuters.
"Pemerintah harus menggunakan dekrit darurat. Kami harus melanjutkan ini karena situasi sudah makin keras. Ini berlaku selama 30 hari atau jika situasi membaik," sambung purnawirawan jenderal militer ini.
PM Thailand Prayuth Chan Ocha. Foto: AFP/JEWEL SAMAD
Prayuth meminta warga menaati dekrit darurat. Jika melanggar, maka hukuman bakal diterapkan.
"Kami menunggu dan melihat. Bila kalian melanggar, maka hukum kami gunakan," tegasnya.
Demo di Thailand dipicu pelaksanaan pemilu 2019 yang dimenangi Prayuth.
Pengunjuk rasa menganggap pemilu itu curang. Prayuth membantah dan bersikeras menyatakan pemilu digelar secara adil.
ADVERTISEMENT
Selain meminta Prayuth turun, demo juga menuntut reformasi kerajaan. Monarki Thailand saat ini sangat dekat dengan pemerintah junta militer.