Diduga Sering Di-bully Tak Punya Ayah, Bocah Yatim di Banyuwangi Gantung Diri

1 Maret 2023 13:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Catatan Redaksi: Bunuh diri bukan jalan keluar persoalan kehidupan. Segera cari pertolongan!
Polisi memeriksa lokasi bocah yatim di Banyuwangi yang gantung diri karena kerap dibully tak punya ayah oleh temannya. Foto: Dok. Istimewa
MR (11), seorang siswa sekolah dasar di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi ditemukan tewas gantung diri. Diduga kuat, ia nekat mengakhiri hidupnya gara-gara sering di-bully oleh teman-temannya.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi menjelaskan, MR pertama kali ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya, Senin (27/2/2023).
"Pertama kali ditemukan oleh WS (50), ibu korban," kata Basori saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (28/2).
WS yang merupakan penyandang disabilitas kesulitan untuk menurunkan sang buah hati yang terjerat tali. Ia hanya bisa menelepon anak pertamanya yang tengah bekerja sembari menangis berderai air mata.
Kakak korban itu kemudian pulang bersama tiga temannya. Begitu sampai di rumah, ia mencari-cari keberadaan sang ibu dan adiknya. Dari sana, ia mendapati adiknya MR dalam kondisi gantung diri di dapur.
"Saat diturunkan informasinya masih ada denyut nadinya," tambah Basori.
Setelah melepaskan jeratan tali di leher MR, kakak dan tiga temannya langsung membawanya ke klinik di Pancer. Namun, nyawa korban tak tertolong sesampainya di fasilitas kesehatan itu.
ADVERTISEMENT
"Dugaannya meninggal dalam perjalanan," sambungnya.
MR akhirnya dibawa pulang dan dimakamkan karena keluarga tak menghendaki adanya autopsi.
Berdasarkan keterangan keluarga, polisi menduga MR nekat mengakhiri hidup karena sering dirundung oleh teman-temannya karena ayahnya telah meninggal. Menurut keterangan sang ibu kepada polisi, MR beberapa kali pulang sekolah dengan keadaan murung.
"Kata ibunya, kalau dia pulang, ngambek tidak menyapa, berarti sedang dongkol. Pernah ditanya sama ibunya, katanya begitu karena di-bully teman-temannya karena dia anak yatim," tutupnya.
Ilustrasi anak sedih, anak stres, anak jadi korban bully. Foto: Shutterstock