Digadang Jadi Kapolda Metro, Irjen Rudy Sufahriadi Jadi Asops Kapolri

22 Januari 2019 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kakor Brimob Irjen Rudy Sufahriadi (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kakor Brimob Irjen Rudy Sufahriadi (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polri kembali melakukan rotasi sejumlah pejabat tingginya. Seperti Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis diangkat sebagai Kabareskrim Polri menggantikan Komjen Arief Sulistyanto.
ADVERTISEMENT
Sementara pengganti Idham diserahkan kepada Irjen Pol Gatot Eddy Pramono. Namun, sebelum ada nama Gatot, nama Irjen Pol Rudy Sufahriadi sempat digadang-gadang akan menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Beberapa waktu lalu beredar video Rudy menyampaikan siap apabila menjadi Kapolda Metro Jaya. Video Rudy sendiri beredar di berbagai whatsapp group dan juga media sosial, dan menjadi perbincangan.
Video tersebut pertama kali diposting di Instagram Polisi Kita, Rabu (15/8/2018), namun beberapa saat kemudian sang admin menghapus video pengakuan tersebut. Dalam video itu, Rudy mengajak jajaran kepolisian di Polda Metro Jaya bekerja melanjutkan program Irjen Idham Azis.
Namun kini semua terjawab, melalui Surat Telegram bernomor ST/188/I/KEP.2019 tertanggal 22 Januari 2019, yang ditandatangani Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Eko Indra Heri, Rudy bukan menggantikan Idham, tetapi menjabat sebagai Asisten Operasi (Asops) Kapolri. Sebelum ditunjuk sebagai Asops Kapolri, Rudy menjabat Kepala Korps Brimob Polri.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan kariernya, perwira Polri lulusan Akpol angkatan 1988 ini berpengalaman dalam menangani kasus terorisme. Pria kelahiran Cimahi 53 tahun yang lalu juga pernah menangani kasus terorisme di Poso, Sulawesi Tengah, pada tahun 2005 hingga 2007. Saat itu ia menjabat sebagai Kapolres Poso dengan pangkat ajun komisaris besar polisi (AKBP).
Kemudian pada tahun 2010, saat menjadi Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Rudy menuangkan pengalaman dan kemampuannya melalui sebuah buku yang bertajuk 'Perkembangan Teroris di Indonesia dan Penanggulangannya'.