Pekan Gawai Dayak Digelar 20-27 Mei, Dihadiri Suku Maori dan Indian

12 Mei 2017 21:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi tarian Dayak  (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tarian Dayak (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-32 yang merupakan agenda tahunan masyarakat Dayak di Provinsi Kalimantan Barat siap digelar mulai tanggal 20 hingga 27 Mei 2017. Agenda ini dipusatkan di Rumah Radakng, Pontianak.
ADVERTISEMENT
"PGD ke-32 ini salah satu pegelaran yang istimewa karena akan kedatangan banyak tamu dari mancanegara. Yang sudah mengkonfirmasi kedatanganya kepada kami, yakni dari Malaysia sebanyak 500 orang, dari suku Maori dari New Zealand, dan dari suku Indian dari Amerika," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalbar, Kartius, di Pontianak, Jumat (12/5), seperti dilansir Antara.
Tema PGD ke-32 tahun 2017 adalah "Dengan Semangat Pekan Gawai Dayak, Kita Tingkatkan Toleransi Dalam Keberagamanā€. Sub tema adalah ā€œmelalui seni dan budaya Dayak dapat menjadi perekat kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya di Kalimantan dan Kalbarā€.
ADVERTISEMENT
Aneka Lomba Gawai Dayak
Kartius menjelaskan, berbagai atraksi dan perlombaan akan memeriahkan PGD ke-32. Semua kegiatan perlombaan terbuka untuk umum, hanya pemilihan Bujang dan Dara Gawai saja yang tidak terbuka untuk umum.
PGD tahun 2017 juga digelar pameran karya seni dan produk unggulan daerah yang diikuti oleh sanggar-sanggar yang tergabung dalam sekretariat bersama kesenian Dayak (Sekberkesda), dan yang tidak pernah ketinggalan, yaitu stand warung yang menyajikan kuliner khas Dayak Kalimantan.
"Kami berharap penyelenggaraan PGD tahun ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan seni, budaya dan pariwisata di Kalbar, yang merupakan acara milik seluruh rakyat Kalbar sehingga harus didukung keberadaan dan eksistensinya," kata Kartius.
Adapun berbagai acara yang memeriahkan pegelaran PGD ke-32, antara lain lomba permainan rakyat yang terdiri lomba menyumpit, pangka gasing, menangkap babi, dan enggrang. Lomba seni rupa terdiri dari melukis perisai, melukis kanvas, memahat/mematung, tato, dan mengayam manik.
ADVERTISEMENT
Kemudian lomba seni pertunjukan terdiri dari tari Dayak kreasi, lagu Dayak, sastra lisan, sape, dan genggong. Selanjutnya lomba peragaan busana terdiri dari, lomba Bujang dan Dara Gawai, busana anak kreasi. Ada juga lomba menumbuk dan menampi padi, serta lomba kuliner khas Dayak.
Semoga Aman dan Lancar
Kartius berharap semua pihak mendukung secara aktif, sehingga PGD berjalan aman dan lancar. Karena dengan pegelaran kesenian, budaya dan olah raga bisa memperekat persatuan dan kesatuan.
"Apalagi kalau banyak tamu yang datang, yang untung juga masyarakat luas, karena setiap tamu datang sudah pasti belanja, dan lainnya, sehingga akan berdampak mendongkrak ekonomi masyarakat," ujarnya.