Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas terbunuh di ibu kota Iran, Teheran. Siapakah dia?
ADVERTISEMENT
Pada 6 Mei 2017, Hamas, gerakan politik Palestina yang menguasai Jalur Gaza, memilih Ismail Abdulsalam Ahmed Haniyeh (54 tahun) sebagai kepala biro politik kelompok tersebut, menggantikan Khaled Meshaal.
Dikutip dari Al Jazeera, Haniyeh lahir di kamp pengungsi Shati di Gaza dari orang tua yang melarikan diri keluar kota Asqalan setelah negara Israel didirikan pada 1948.
Ia belajar di Institut Al-Azhar di Gaza dan lulus dengan gelar sastra Arab dari Universitas Islam di Gaza.
Saat kuliah pada 1983, Haniyeh bergabung dengan Blok Mahasiswa Islam, cikal bakal Hamas.
Haniyeh dipenjara oleh otoritas Israel beberapa kali pada akhir 1980-an dan selamat dari beberapa upaya pembunuhan Israel setelah naik pangkat di Hamas.
Awal tahun ini, serangan Israel menewaskan tiga putranya di Gaza utara.
Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas usai gedung tempat tinggal mereka dihantam serangan, mengutip pernyataan dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
ADVERTISEMENT
Pernyataan IRGC juga menyebutkan bahwa Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, pada Selasa (29/7).
Menurut pernyataan Hamas, Haniyeh terbunuh dalam "serangan Zionis yang berbahaya di kediamannya di Teheran".