Dikritik karena Dukung Bobby, PKS: Itu Namanya Risiko Politik

4 Agustus 2024 14:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua Bidang Humas DPP PKS, Ahmad Mabruri. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Bidang Humas DPP PKS, Ahmad Mabruri. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah resmi memberi dukungan kepada Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution untuk berlaga dalam kontestasi Pilgub Sumut 2024.
ADVERTISEMENT
Dukungan tersebut menuai berbagai reaksi, termasuk kritikan. Pasalnya, PKS yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan disebut-sebut mendukung dinasti politik yang berseberangan dengan konstituennya.
Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri menegaskan bahwa setiap keputusan yang diambil akan memiliki konsekuensi.
"[Dukung Bobby berimbas ke konstituen] Ya setiap keputusan politik pasti ada imbasnya," kata Mabruri, Minggu (4/8).
Mabruri menegaskan, PKS tak dapat mengusung calon sendiri dalam kontestasi Pilkada Sumut 2024. Sebab mereka hanya memiliki 10 kursi, batas minimal mengusung calon 20 kursi.
"Di sumut PKS nggak punya kemewahan untuk mengusung calon sendiri. Calon yang ada hanya dua BN [Bobby Nasution] dan ER [Edy Rahmayadi]," ungkap dia.
Mabruri menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah berkomunikasi dengan calon lainnya Edy Rahmayadi selama 2 bulan untuk memberikan kesempatan kepadanya mencari koalisi. Bahkan, ia menyebut PKS sudah siap untuk mendeklarasikan Edy.
PKS beri rekomendasi Pilgub Sumut kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution di DPP PKS pada Jumat (2/8/2024). Foto: Dok. Istimewa
"Sama Edy Rahmayadi kita sudah 2 bulan komunikasi. Kita minta beliau cari partai lain untuk koalisi dan siap deklarasi," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Namun, Mabruri menuturkan, Edy belum kunjung berhasil mencari dukungan dari parpol lain untuk ikut mendukungnya di Pilgub Sumut 2024.
"Sudah dua kali deadline diperpanjang beliau gak bisa bawa partai lain untuk mendukungnya. Alhasil kita komunikasi dengan BN [Bobby Nasution]," pungkas Mabruri.