news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dimarahi Risma, Kadinsos Tuban Jelaskan soal Bansos Hanya Dibagikan 2 Bulan

25 Juli 2021 22:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadinsos Tuban Eko Julianto. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kadinsos Tuban Eko Julianto. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos P3A) Tuban, menanggapi kemarahan Mensos Tri Rismaharini, Sabtu (24/7).
ADVERTISEMENT
Kemarahan Risma, panggilan akrab Mensos RI itu, dipicu adanya dugaan kesalahan pada penyaluran bansos sembako dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Seharusnya Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM) mendapatkan jatah tiga bulan tetapi hanya disalurkan dua bulan yakni Juli dan Agustus 2021.
Kadinsos Tuban Eko Julianto meluruskan persoalan tersebut. Ia menyebut tidak ada niat menahan jatah warga miskin untuk menerima bansos sembako dari program tersebut.
“Tidak ada niat apa pun. Kami ingin menjaga stok kebutuhan masyarakat tepat sasaran,” ujar Eko Julianto, Minggu (25/7).
Ia membenarkan program BPNT dari pusat itu memang telah dialokasikan kepada KPM untuk tiga bulan yakni Juli, Agustus, dan September 2021. Namun, setalah ada rapat dengan tim koordinasi BPNT kabupaten, disepakati penyaluran sementara untuk dua bulan.
ADVERTISEMENT
“Kalau tiga bulan langsung disalurkan tidak untuk kebutuhan. Khawatir kita nantinya (kebutuhan komoditas bahan pangan) dijual,” ungkap Eko Julianto.
Untuk mengantisipasi hal itu, kata Eko, akhirnya pihaknya menahan penyaluran yang masih satu bulan. Menurutnya saat ini uang bansos yang ditahan itu masih ada di rekening pemegang kartu keluarga sejahtera (KKS) milik keluarga penerimaan manfaat dari program tersebut.
“Tadi yang dipermasalahkan adalah uang satu bulan bunganya seperti apa. Temuan ini akan kita mintakan arahan Mas Bupati,” tambahnya.
Menurutnya, jika arahan bupati segera disalurkan, maka akan segera disalurkan kepada keluarga penerimaan manfaat. “Jika pun arahan atau pertimbangannya segera disalurkan, kita salurkan, tidak ada masalah,” tegasnya.
Alasan lain bansos tak segera disalurkan penuh, kata Eko, karena dikhawatirkan komoditas bansos sembako rusak karena jumlahnya terlalu banyak. Sehingga disepakati untuk penyaluran dilakukan untuk dua bulan dulu.
ADVERTISEMENT
“Kalau sekaligus tiga bulan, maka komoditas telur dan tempe rawan rusak. Jadi kita lebih ke pendekatan kebutuhan,” jelasnya.
Pada dua bulan ini keluarga penerimaan manfaat dari program tersebut mendapatkan dua paket beras masing-masing seberat 15 kilogram beras premium. Kemudian mendapatkan telur setiap bulan senilai Rp 26 ribu, tahu dan tempe Rp 9 ribu.
Bantuan BPNT itu disalurkan kepada KPM melalui rekening BNI atau kartu sembako dengan nilai bantuan yang diterima sebesar Rp 200 ribu per bulan. Selanjutnya, penerima bisa belanja kebutuhan bahan pokok ke agen atau e-warong yang telah ditunjuk dengan paket yang telah ditentukan.