Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dimulai dari Anggur Merah hingga Prada MI Celaka dan Picu Penyerangan Ciracas
9 September 2020 16:43 WIB
ADVERTISEMENT
Penyidik detasemen Polisi Militer Kodam Jaya membeberkan fakta perjalanan penyerangan Ciracas . Dimulai dari Prada MI sebelum ia mengalami kecelakaan tunggal di Arundina, Cibubur, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Sebelum jatuh, Prada MI sempat mengKonsumsi minuman keras, Anggur Merah jenis Gold di Ditkumad bersama 2 orang rekannya.
"Prada MI minum miras dengan Serka ZH dan Prada AN 2 gelas. Yang diminum Anggur Merah Gold, yang dibeli di sekitar Ditkumad. Kemudian pada 20.00 WIB, MI berangkat dari Ditkumad menuju rumahnya di komplek Pati daerah Cibubur," kata Komandan Detasemen Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel CPM Andrey Satwika Yogaswara, di Mapuspomad, Selasa (9/9).
MI lalu bertolak dari Ditkumad ke Cibubur dengan mengendarai sepeda motor Honda Blade, bernomor polisi B 3580 TZH milik atasannya, yakni Kolonel CPM Rohmat, yang menjabat sebagai Kabid Perdatum Babinkum TNI. MI sendiri adalah sOpir dari Kolonel Rohmat.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 20.30 WIB, ia melintasi Arundina dan terjatuh.
"Dengan kecepatan normal, dengan jarak tempuh KM 7, dia jatuh. Lalu MI dilarikan ke Rumah Sakit," kata Yogaswara.
MI kemudian merasa ketakutan, karena ia sadar telah merusak motor milik atasannya. Terlebih, ia juga mengendarai di bawah pengaruh alkohol. Tentu ia akan menghadapi hukuman.
Menyiasati hal tersebut, MI mulai mengarang cerita. Hingga berujung penyerangan Ciracas .
"Sekitar pukul 01.00 malam, saat dirawat, MI dijenguk oleh Serka ZH. Dan ia memberitahu bahwa ia dipukuli, itu adalah keterangan yang ada di BAP," kata Yogaswara.
Dari sini, MI kemudian menyebarkan kabar tersebut ke rekan-rekan seangkatannya pada saat menjalani pendidikan TNI.
Banyak dari rekan-rekan MI tersulut emosi, terdorong jiwa korsa yang berlebih, mereka bereaksi keras dan menuntut balas dendam di sekitar Arundina, hingga berakhir di Mapolsek Ciracas.
ADVERTISEMENT