Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Disebut Edy 'Potong Kompas', Bobby Sindir Minta Dibantu Ketemu Menteri
13 November 2024 21:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Debat pamungkas Pilgub Sumut 2024 berlangsung panas sejak awal. Di sesi kedua, Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi saling sindir soal kunjungan ke menteri.
ADVERTISEMENT
Diawali dengan Bobby yang menyebut, akan bekerja sama penuh dengan pemerintah pusat bila terpilih. Ia menjawab moderator soal optimalisasi pendapatan daerah untuk pembangunan.
“Pemerintah pusat sudah punya program tematik yang bisa dibawa ke provinsi Sumatera Utara. Green energy, green economy, blue economy, bio industry, harus bisa dibawa ke Sumut,” tutur Bobby di Tiara Convention Center, Rabu (13/11).
Termasuk soal program pengentasan kemiskinan, Bobby menyebut akan sevisi dengan Presiden Prabowo Subianto. Dengan bekerja sama dengan anggota DPR hingga DPD.
“Untuk kegiatan eksternal, Sumut punya kekuatan luar biasa, anggota DPR punya 30, punya 4 DPR RI akan kita ajak untuk bangun Sumut,” tutur Wali Kota Medan nonaktif itu.
Jawaban Bobby ini pun ditanggapi Edy dengan nada sindiran. Edy menyebut Bobby "potong kompas" langsung ke menteri.
ADVERTISEMENT
“Yang kedua saya tahu Anda sampaikan fasilitasi menjumpai DPR, DPD, kenyataan wali kota saja langsung ke menteri tak ke DPR,” tutur dia.
“Saya tahu itu datang ke DPR RI di komisi V, II, dan itu saya datang untuk berkoordinasi karena menanyakan potensi yang ada. Bukan langsung saya ke menteri enggak, ada urusan kepala daerah, bupati, wali kota langsung ke menteri,” ujar calon petahana itu.
Edy tak menyebut siapa menteri yang dimaksud. Namun baginya, Bobby harusnya tak melakukan itu.
“Bupati dan wali kota harus melalui gubernur karena gubernur perwakilan di pusat itu ada UU-nya," kata dia.
Menanggapi itu, Bobby pun menyindir balik Edy. Bobby menyebut Edu pernah meminta tolong untuk dipertemukan dengan menteri.
ADVERTISEMENT
"Baik Pak Edy kalau tadi Pak Edy, saya wali kota langsung ke menteri mohon maaf, saya melangkahi," kata dia
“Tapi mohon maaf seingat saya Bapak pernah minta tolong saya ketemu menteri. Waktu saya jadi wali kota, mohon maaf sekali lagi. Karena memang bapak anggap tadi efektif kenapa harus minta tolong wali kota,” sambungnya.