Disinggung Fadli Zon, Begini Wajah Bioskop di Arab Saudi

17 Januari 2025 16:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan perfilman di sebuah bioskop di Arab Saudi Foto: moc.gov.sa
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan perfilman di sebuah bioskop di Arab Saudi Foto: moc.gov.sa
ADVERTISEMENT
Sama-sama menerapkan syariat Islam, tapi Aceh tak memiliki bioskop seperti Arab Saudi. Karena itulah Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendorong agar bioskop kembali berdiri di Aceh seiring dengan iklim industri film nasional yang sedang naik daun.
ADVERTISEMENT
"Saya memang menyampaikan, menyarankan (bioskop berdiri di Aceh) karena memang secara nasional ekosistem film kita, nih, lagi bagus-bagusnya," kata Fadli Zon ditemui di Taman Pintar, Kota Yogyakarta, Jumat (17/1).
Bioskop terakhir di Aceh diperkirakan tutup pada pertengahan 1990-an. Setelah syariat Islam diberlakukan mulai 2001, Aceh memiliki qanun (perda) yang melarang kegiatan hiburan yang dianggap bertentangan dengan syariat Islam.
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon di Taman Pintar, Kota Yogyakarta, Jumat (17/1/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Memang di Aceh mungkin masih ada kendala terkait dengan qanun. Nah, tentu harus ada adaptasi," jelas politikus Gerindra ini.
Dia lalu mencontohkan negara-negara Islam di Timur Tengah yang juga memiliki bioskop yang tidak sedikit.
"Di negara-negara Islam di Timur Tengah, kan, juga banyak bioskop. Coba, kalau kita lihat di Doha [Qatar], di Arab Saudi, banyak bioskop,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
" Jadi bioskop-bioskop itu menurut saya masih diperlukan sebagai sebuah platform. Akan beda orang menonton di rumah dengan di bioskop. Ya, mulai dari kualitas sound, kualitas gambar, sensasinya juga beda. Itu kira-kira," pungkasnya.

Bioskop di Arab Saudi

Pangeran MBS berpidato di depan Dewan Syura Arab Saudi di Riyadh, 18 September 2024. Foto: X/@makkahregion
Lalu bagaimana wajah bioskop di Arab Saudi, negara kerajaan yang pernah dijuluki ultrakonservatif ini?
Bioskop kembali hadir di Arab Saudi pada tahun 2018 setelah lebih 35 tahun lenyap. Bioskop di negara kaya minyak itu kembali muncul setelah Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) diangkat sebagai Putra Mahkota oleh ayahnya, Raja Salman — yang naik takhta tahun 2015.
MBS yang menelorkan Visi Saudi 2030 ingin mengubah negaranya menjadi negara yang modern dan terbuka dari aspek sosial dan ekonomi.
Kegiatan syuting film di Arab Saudi Foto: moc.gov.sa
Bioskop pertama dibuka di pusat finansial di Riyadh, ibu kota negara, pada April 2018. Pada 2019, giliran penduduk Jeddah — kota bisnis kedua setelah Riyadh — menikmati bioskop. Lalu disusul dengan kota-kota lainnya.
ADVERTISEMENT
Blue print industri bioskop kala itu adalah Arab Saudi akan membuka sekitar 350 bioskop dengan 2.500 layar hingga tahun 2030, yang diperkirakan akan menghasilkan sekitar USD 1 miliar (sekitar Rp 16 triliun) dari pendapatan tiket (box office) setiap tahunnya. Ini akan menjadikan Arab Saudi sebagai pasar film terbesar kesebelas di dunia. Arab Saudi juga memproyeksikan memproduksi 70 film nasional per tahun.
Industri bioskop dan film ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sekitar USD 24 miliar bagi perekonomian dan menambah lebih dari 30.000 pekerjaan tetap.

Perkembangan Tahun 2024

Kegiatan perfilman di bioskop di Arab Saudi Foto: film.moc.gov.sa
Pada 2024, Arab Saudi menelurkan paket insentif sebagai upaya meningkatkan jumlah bioskop dan menurunkan harga tiket.
Mengutip Saudi Gazette edisi 30 September 2024, enam perusahaan yang mengoperasikan bioskop di Arab Saudi telah menurunkan harga tiket seiring dengan berkembangnya sektor tersebut. Harga tiket dipotong menjadi 50-55 riyal (sekitar Rp 240 ribu), turun dari sekitar 85 riyal (Rp 371 ribu).
ADVERTISEMENT
Meskipun ada penurunan, harga tiket bioskop di Arab Saudi masih lebih tinggi daripada harga tiket di negara makmur di Teluk lainnya, yang berkisar antara USD 9 (Rp 148 ribu) di Oman dan USD 12 (Rp 197 ribu) di Qatar.
“Arab Saudi telah mempertahankan posisi pertama di Timur Tengah sejak tahun 2020 dalam perolehan pendapatan tahunan tertinggi,” kata Komisi Perfilman Saudi.
Bioskop di Arab Saudi memutar film nasional maupun Barat. Pada semester pertama 2024, film lokal seperti "Mandoob" mencapai pendapatan tertinggi sekitar 29 juta riyal.
Sedang film internasional “Bad Boys: Ride or Die,” yang dibintangi Will Smith, menduduki puncak daftar film terlaris di box office Saudi, dengan perolehan 66,8 juta riyal.
ADVERTISEMENT