Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Diskusi Tokoh di Jaksel Dibubarkan Sekelompok Orang, Polisi Diminta Bertindak
28 September 2024 14:59 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Forum Tanah Air (FTA) menggelar diskusi bersama sejumlah tokoh di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu pagi (28/9). Diskusi tersebut dibubarkan oleh sekelompok orang yang merangsek masuk ke dalam acara.
ADVERTISEMENT
Sekelompok orang itu pun merusak properti seperti banner di atas mimbar diskusi.
Acara ini dihadiri Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, Said Didu, Din Syamsuddin, eks Danjen Kopassus Soenarko, Marwan Batubara, Rizal Fadhilah, selain Tata Kesantra dan Ida N Kusdianti yang merupakan Ketua dan Sekjen Forum Tanah Air.
Refly mengecam aksi sekelompok orang itu. Ia meminta pihak kepolisian bertindak dan mengamankan orang-orang tak dikenal yang merusak properti saat diskusi berlangsung.
"Itu bukan delik aduan dan mereka melakukan itu di depan polisi. Jadi kalau polisi tidak bertindak, aneh bin ajaib," ujar Refly di video YouTube di channel Refly Harun yang dilihat kumparan siang ini.
Ia dan undangan lain yang ada di diskusi tersebut juga berencana untuk melaporkan aksi perusakan ini, bila polisi tak bertindak.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya kita perlu nanti datang ramai-ramai ke kantor polisi untuk menyampaikan hal itu, kalau mereka tidak melakukan apa-apa," kata dia.
Sebelumnya beredar video yang memperlihatkan sekelompok orang yang menggunakan masker, menerobos masuk ke dalam ruangan di Hotel Grand Kemang, saat diskusi tengah berlangsung.
Di dalam sana, orang-orang tak dikenal ini mencopot baliho diskusi dan melempar sejumlah barang.
Sempat terjadi baku hantam antara mereka dan anggota diskusi. Dalam video berdurasi 2 menit 55 detik tersebut tampak beberapa orang anggota polisi berusaha melerai keributan.
Belum ada penjelasan dari pihak kepolisian. Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Edy Purwanto, yang dihubungi kumparan belum merespons.