Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
Djarot: Apa Kasus Sandi Berat Banget Minta Keringanan?
27 Maret 2017 16:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Calon Wakil Gubernur DKI petahana Djarot Saiful Hidayat heran Sandiaga Uno meminta keringanan kepada Kapolda terkait kasus penggelapan tanah yang dilaporkan oleh Edward S. Soeryadjaya. Djarot mempertanyakan apakah kasus Sandi sangat berat sehingga harus ditunda selesai Pilgub.
ADVERTISEMENT
"Apa berat banget kok minta keringanan? Apa dia berat banget? Ya enggak tahulah," kata Djarot usai menghadiri acara deklarasi dukungan di Rumah Makan Rumpun Bambu, Kelurahan Susukan, Jakarta Timur, Senin (27/3).
Djarot membandingkan kasus Sandiaga dengan apa yang dialami dirinya pada saat putaran pertama beberapa waktu yang lalu, ketika dia dipanggil dan diperiksa oleh kepolisian terkait penghadangan yang dialami oleh dirinya.
"Saya saja, misalnya. Kemarin waktu putaran pertama disidik polisi loh, dua kali. Disidik polisi dan saya datang. Terkait apa? Terkait penghadangan. Sampai saya datang di pengadilan loh, di pengadilan Jakarta Barat. Dateng loh pada masa kampanye," sindir Djarot.
ADVERTISEMENT
Saat itu, kata Djarot, dirinya bisa saja tidak memenuhi panggilan polisi. Namun karena dia taat kepada hukum, dirinya pun datang ke kepolisian bahkan ke pengadilan.
Djarot juga membandingkan kasus yang dihadapi Sandiaga dengan kasus dugaan penistaan agama yang dialami Ahok. "Pak Ahok itu juga menaati proses hukum loh. Setiap hari Selasa disidang. Datang terus nggak pernah mangkir," tuturnya.
Karena itu, Djarot berpesan agar semua orang, termasuk Sandiaga, dapat menaati hukum yang berlaku.
"Tapi saya cuma sampaikan kepada siapapun juga, negara kita itu negara hukum. Maka kita harus taat kepada hukum. Sebagai warga negara yang baik, kalau ada seperti itu ya kita hadapi dong," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta keringanan Kepolisian agar dapat memenuhi panggilan dan memberikan klarifikasi terkait kasus penggelapan tanah yang menimpanya setelah Pilgub. Menurutnya, kasus tersebut sama sekali tidak ada urgensinya, tidak berbasis, dan terkesan dibuat-buat.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 13:21 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini